“Jadi asalnya sebenarnya tidak ada hubungan antara dilap atau tidak. Jadi kembali kepada kita saja,” lanjutnya.
Ustadz Adi Hidayat memisalkan seseorang berwudhu kemudian hendak rapat. Tidak mungkin rapat duduk berdekatan sementara air menetes-netes dari wajah. Sebaiknya dirapikan dahulu dengan dilap.
Atau misalnya dalam situasi ingin sholat tahajud sendiri, atau berjamaah dengan terbatas, sekiranya tidak ingin dilap dan tidak terkait dengan banyak hal secara sosial maka tidak masalah.
Semuanya kembali kepada masing-masing, tapi juga menyesuaikan dengan kondisi dan lingkungan yang sedang dijalani.***