Markis Kido Tutup Usia Usai Bermain Bulu Tangkis, ini Jenis Olahraga yang Bisa Picu Serangan Jantung

- 17 Juni 2021, 19:54 WIB
Markis Kido Meninggal, ini Jenis Olahraga yang Bisa Picu Serangan Jantung
Markis Kido Meninggal, ini Jenis Olahraga yang Bisa Picu Serangan Jantung /mantrapandeglang.com/badmintonindonesia.com

 

MANTRA PANDEGLANG – Markis Kido, legenda bulu tangkis Indonesia, meninggal karena serangan jantung pada Senin, 14 Juni 2021.

Markis Kido meninggal saat bermain bulu tangkis di gelanggang olahraga Petrolin, Tangerang Banten.

Aktivitas jantung yang melebihi kemampuannya membuat legenda peraih emas di Olimpiade 2008 itu menghembuskan nafas terakhir.

Baca Juga: Rentan Dialami Wanita, Inilah 4 Kondisi Kesehatan yang Wajib Diketahui

Dikutip mantrapandeglang.com dari ANTARA pada Kamis, 17 Juni 2021, spesialis jantung dr. Darwin Maulana, Sp.JP menjelaskan tentang serangan jantung saat berolahraga.

Dia mengatakan bahwa semua jenis olahraga bisa picu serangan jantung, terutama high intensity training atau latihan kardio dengan intensitas tinggi.

“Pemilihan olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi kebugaran dan kesehatan jantung menjadi sangat penting,” ujar dokter lulusan FKUI tersebut.

“Untuk seseorang yang melakukan high intensity training, sangat disarankan untuk memeriksa kondisi jantungnya kepada dokter.”

“Dokter jantung akan memberikan resep olahraga sesuai dengan kemampuan dan kesehatan jantung seseorang saat itu dengan parameter (Frequency, Intensity, Time, Type).”

Dia juga menjelaskan, jenis olahraga yang tepat untuk menghindari serangan jantung adalah aerobik dengan intensitas ringan-sedang dan peningkatan denyut jantung 10-20 kali per menit dari denyut jantung awal.

Baca Juga: 5 Tanda Batu Ginjal Ada dalam Tubuh, Nyeri saat Buang Air Kecil Salah Satunya

Lebih baik hindari olahraga dengan resistance training, atau olahraga angkat beban dan pembentukan otot. Kecuali jika sudah disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Saat seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang melebihi kemampuan jantung, maka hal tersebut dapat membebani kerja jantung.

Dia menambahkan, betapa penting untuk memilih intensitas olahraga yang sesuai dengan tubuh, apalagi jika seseorang mempunyai riwayat penyakit jantung koroner ataupun resikonya seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, perokok, atau ada keturunan penyakit jantung pada keluarga.

“Terlebih jika terdapat gejala-gejala penyakit jantung koroner seperti nyeri dada saat beraktivitas, cepat lelah, sesak nafas jika berjalan jauh atau menaiki tangga, berdebar, dan lain sebagainya,” katanya.

Olahraga menuntut lebih banyak suplai darah ke dalam jantung.

Baca Juga: Sinopsis dan Pemain Film Cruella 2021 Segera Tayang di Disney Plus, Berikut Tanggal Rilis

Bagi penderita jantung koroner, ada penyumbatan yang bisa menurunkan aliran darah tersebut.

Dokter Darwin menambahkan, kelebihan beban jantung bisa memicu robeknya plak kolesterol pada pembuluh darah koroner.

Hal itu membuat darah menggumpal dan sebabkan serangan jantung.***

 

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah