Apakah Masih Ada Kebebasan Berekspresi di Negeri Ini? Ini 4 Rekomendasi Buku untuk Jawab Pertanyaan Anda

- 30 Juni 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi Buku/Apakah Masih Ada Kebebasan Berekspresi di Negeri Ini? Ini 4 Rekomendasi Buku untuk Jawab Pertanyaan Anda
Ilustrasi Buku/Apakah Masih Ada Kebebasan Berekspresi di Negeri Ini? Ini 4 Rekomendasi Buku untuk Jawab Pertanyaan Anda /pixabay

3. Negara Dan Revolusi

Telah diketahui benar bahwa dalam musim gugur tahun 1870, beberapa bulan sebelum Komune.

Marx memperingatkan kaum buruh Paris bahwa sesuatu daya upaya untuk menggulingkan pemerintah akan merupakan suatu kedunguan yang kalap.

Baca Juga: Biografi Imam Malik Pendiri Mazhab Maliki

Tetapi ketika dalam Maret 1871, suatu pertempuran yang menentukan telah dipaksakan pada kaum buruh dan mereka menerimanya, ketika pemberontakan telah menjadi suatu kenyataan.

Marx menyambut revolusi proletar itu antusiasme terhangat, biarpun ada beberapa pertanda yang tidak menguntungkan.

Marx tidak mengambil sikap yang kaku dan berlagak tahu segala berupa menyalahkan suatu gerakan yang "tidak pada waktunya" seperti yang diperbuat oleh penghianat Rusia yang terkenal keburukannya terhadap Marxisme.

Yaitu Plekhanov yang dalam November 1905 menulis secara begitu berani tentang perjuangan kaum buruh dan tani tetapi, sesudah Desember 1905, meratap, gaya orang liberal; "Seharusnya mereka tidak usah mengangkat senjata".

Bagaimanapun, Marx tidak sekadar antusias terhadap heroisme kaum Komunard yang, seperti dinyatakan olehnya, "menggempur Langit".

Meskipun gerakan revolusioner massa tidak mencapai tujuannya, Marx menganggap hal tersebut sebagai pengalaman sejarah yang mempunyai arti penting luar biasa, sebagai suatu kemajuan tertentu revolusi proletar dunia.

Sebagai suatu langkah praktis yang lebih penting daripada beratus-ratus program dan argumentasi.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah