Membongkar 5 Mitos dan Teori Konspirasi Vaksin Covid–19, Simak Penjelasannya!

- 30 Juni 2021, 05:23 WIB
Ilustrasi, Vaksin Covid-19  dari Jepang Akan Tiba 1 Juli, Tiap Tahap 1 Juta Dosis
Ilustrasi, Vaksin Covid-19 dari Jepang Akan Tiba 1 Juli, Tiap Tahap 1 Juta Dosis /PIXABAY/geralt

 

MANTRA PANDEGLANG – Mitos, teori konspirasi, dan kesalahpahaman tentang vaksin Covid-19 terus beredar di dunia maya.

Dari vaksin yang dianggap tidak berfungsi, hingga membuat anda magnetis terhadapnya, tetapi mitos-mitos ini tidak mempunyai bukti yang mendukung akan kebenarannya.

Informasi yang salah serta kebohongan tentang vaksin Covid-19, telah menyebar ke media sosial dan yang lainnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Pemimpinmu oleh Rizky Billar

Baca Juga: Resep Minuman Herbal ala dr. Zaidul Akbar untuk Penyakit Asam Urat

Bahkan kesesatan informasi ini dapat memicu ketakutan masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Dikutip mantrapandeglang.com dari Healthline pada Rabu 30 Juni 2021, berikut lima mitos tentang Covid-19 yang beredar di masyarakat.

1. Vaksin tidak berfungsi

Robert Amler, Dekan Fakultas Ilmu dan Praktik Kesehatan New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC.

Mengatakan banyak bukti menunjukkan bahwa vaksin telah menyebabkan pengurangan penyakit di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

“Melalui vaksinasi, cacar telah diberantas di seluruh dunia. Melalui vaksinasi, polio telah dieliminasi dari Belahan Bumi Barat, Eropa, dan Oseania, dengan hanya beberapa kantong yang tersisa di beberapa negara. Dan melalui vaksinasi massal, tingkat Covid-19 telah menurun secara dramatis pada kuartal kedua tahun 2021,”

2. Vaksin Covid-19 membuat Anda magnetis

Dr. Sherri Tenpenny, yang berbasis di Cleveland, mengklaim bahwa vaksin Covid -19 dapat mengubah manusia menjadi magnet berkat menara telekomunikasi 5G.

Baca Juga: 7 Manfaat Air Hujan bagi Kesehatan

Saat berbicara dengan anggota parlemen Ohio, dia menggunakan klaimnya untuk membenarkan.

perlunya undang-undang yang menghentikan bisnis dan lembaga pemerintah agar tidak menggunakan vaksinasi.

“Sulit untuk mengatakan apapun tentang ini kecuali itu jelas tidak benar. Jika ini masalahnya, aneh bahwa kita tidak melihat semua tetangga kita yang divaksinasi berjalan-jalan dengan logam di atasnya. Saya telah divaksinasi, dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya tidak magnetis,” ujarnya.

3. Vaksin Covid-19 menyebabkan varian baru

Schaffner menjelaskan bahwa virus pada manusia berkembang biak dan menciptakan virus baru yang menghasilkan variasi genetik.

Ketika ini terjadi, sebagian besar variasi tidak berbahaya tanpa efek, ujarnya.

“Tetapi pada kesempatan langka, Anda bisa mendapatkan satu mutasi atau serangkaian mutasi yang terjadi secara kebetulan yang akan menciptakan varian yang terus bereproduksi,”

Varian bisa menjadi lebih ganas dan mematikan, seperti varian Covid-19 terbaru, delta, yang berasal dari India.

"Data menunjukkan itu mungkin menghasilkan penyakit yang lebih serius dan mulai menyebar di Inggris dan Amerika Serikat," kata Schaffner.

Baca Juga: 8 Cara Ampuh Mengatasi Insomnia Agar Kualitas Tidur Terjaga

Dia menekankan bahwa variannya berasal dari virus, bukan vaksin.

“Faktanya, vaksin kami saat ini melindungi terhadap varian tersebut dengan cukup efektif, sejauh ini. Varian akan menyebar di antara orang-orang yang tidak divaksinasi, ” ujarnya.

4. Vaksin Covid-19 membuat Anda tidak subur

Selama beberapa dekade, risiko infertilitas telah digunakan sebagai cara untuk menakut-nakuti orang dari perawatan yang sah, kata Amler.

Mitos ini salah dalam hal vaksin Covid-19 karena vaksin tidak mendekati DNA dalam sel Anda, jelas Schaffner.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Vaksin mRNA ajari sel kita cara membuat protein atau bahkan hanya sepotong protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.

“Ini seperti membawa cetak biru ke tubuh untuk menciptakan perlindungan, dan vaksin itu sendiri sangat labil sehingga langsung hancur.
Kami mengeluarkannya segera setelah pesan dikirim ke sel tubuh, sehingga tidak tertinggal di tubuh Anda,” kata Schaffner.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengadakan kelompok ahli nasional tentang semua aspek reproduksi dan melihat vaksin Covid-19.

ACOG menyimpulkan bahwa vaksin harus ditawarkan dan aman bagi orang yang berpikir untuk hamil, ingin hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui.

Baca Juga: 7 Manfaat Air Hujan bagi Kesehatan

5. Vaksin Covid-19 akan menyebabkan komplikasi jangka panjang

Schaffner mengatakan dari daftar panjang vaksin yang telah digunakan selama beberapa dekade, tidak ada yang terbukti menciptakan efek jangka panjang.

“Ini merupakan kejutan besar bagi kebanyakan orang, tetapi efek samping yang terkait dengan sebagian besar vaksin menjadi jelas dalam dua hingga tiga bulan setelah pemberian vaksin.”

“Kami melampaui itu sekarang dengan vaksin Covid, dan telah memberikan jutaan dosis, jadi kami tahu apa profil efek sampingnya,” ujarnya.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Terkait

Terkini

x