Tamim Asey, mantan wakil menteri pertahanan, mengatakan penilaian ulang kesepakatan itu dapat memperlambat penarikan AS.
"Saya sekarang yakin bahwa AS akan memperlambat penarikan pasukannya sampai tinjauan kebijakan selesai," katanya.
Toreq Farhadi, mantan penasihat pemerintah, mengatakan kepada Arab News, kemungkinan hanya ada "perubahan kecil dalam penilaian ulang" karena AS ingin mengakhiri perang.
Namun, Taj Mohammad, mengatakan bahwa peninjauan atas kesepakatan itu dapat mengarah pada "gelombang pertempuran baru."
"Taliban dan beberapa di wilayah menentang ini karena itu bisa dilihat sebagai pendorong kehadiran pasukan AS," katanya.***