Kabul Puji Rencana Joe Biden untuk Meninjau Kembali Kesepakatan Taliban

- 24 Januari 2021, 09:30 WIB
 Ilustrasi konflik Afghanistan.
Ilustrasi konflik Afghanistan. /PIXABAY/ArtTower



MANTRA PANDEGLANG - Para pejabat di Kabul menyambut baik terkait rencana pemerintahan baru AS untuk meninjau kesepakatan damai antara Washington dan Taliban yang membuka jalan bagi penarikan lengkap pasukan pimpinan AS dari Afghanistan pada Mei.

Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden Jake Sullivan pada hari Sabtu mengatakan kepada mitranya dari Afghanistan, Hamdullah Mohib, bahwa Washington akan meninjau kembali perjanjian tahun lalu sebagai tanda kemungkinan perubahan kebijakan di Gedung Putih di bawah kepemimpinan barunya.

Diketahui hal tersebut merupakan sebuah masalah yang telah lama dituntut oleh Kabul.

Baca Juga: Waspada, Anak Anda Bisa Alami 8 Penyakit Serius Ini jika Dibebaskan Main HP

Baca Juga: Rusia Tahan Puluhan Pendukung Navalny pada Protes Anti-Putin

Dilansir dari Arab News kesepakatan itu, ditandatangani di Doha pada Februari 2020, menyusul pembicaraan rahasia antara pemerintahan Donald Trump sebelumnya dan para pemimpin Taliban. Ini berkomitmen para militan untuk mengurangi konflik di Afghanistan dan terlibat dalam negosiasi dengan pemerintah Afghanistan.

Namun, kekerasan telah meningkat sejak penandatanganan perjanjian yang juga memaksa Kabul untuk membebaskan ribuan tahanan Taliban, memperburuk hubungan Presiden Ashraf Ghani dengan Washington.

"Kami menyambut baik niat AS untuk meninjau kembali perjanjian AS-Taliban Februari 2020," kata Sediq Sediqqi, wakil menteri dalam negeri Afghanistan, dalam tweet setelah percakapan Sullivan dengan Mohib.

Baca Juga: 5 Tips Kebiasaan Sederhana untuk Tingkatkan Daya Ingat

“Perjanjian tersebut belum mencapai tujuan yang diinginkan untuk mengakhiri kekerasan Taliban dan membawa gencatan senjata yang diinginkan oleh rakyat Afghanistan. Taliban tidak memenuhi komitmennya."

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Terkait

Terkini

x