Apa yang Diharapkan Orang Arab di Kepemimpinan Era Biden?

- 21 Januari 2021, 15:45 WIB
Presiden AS Joe Biden.*
Presiden AS Joe Biden.* /Instagram/@potus

MANTRA PANDEGLANG - Joe Biden telah menjadi presiden ke-46 AS, setelah mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan November lalu yang hasilnya terbukti gagal untuk menyembuhkan perpecahan politik yang melanda negara itu. Trump tidak menghadiri upacara pelantikan hari Rabu.

Masalah yang rumit, krisis virus corona yang memburuk dan risiko keamanan yang meningkat membayangi pelantikan, yang membuat Biden dan Kamala Harris mengambil sumpah jabatan masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.

Sementara Biden mungkin akan bekerja penuh menangani pandemi, ekonomi yang tersendat dan perpecahan partisan yang berkembang, masalah kebijakan luar negeri juga diharapkan mendapatkan prioritas tinggi, terutama mengingat tugasnya yang lama sebagai ketua atau anggota peringkat Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

Baca Juga: Setelah 'Its Okay to Not Be Okay' Oh Jung-se Bermain di 'I Don't Fire My Self' 2021

Baca Juga: Gedung Putih Sebut Biden Akan Bahas Nuklir Iran dengan Mitra Asing

Sejauh menyangkut Timur Tengah, Biden akan mendapat tantangan yang adil.

Dilansir dari Arab News, hampir setengah (49 persen) responden dalam survei pan-Arab yang dilakukan pada akhir September tahun lalu oleh Arab News bekerja sama dengan YouGov, perusahaan jajak pendapat online, mengatakan mereka percaya baik Biden maupun Trump tidak baik untuk wilayah tersebut.

Namun bukan berarti ia tidak bisa lepas dari warisan pemerintahan Obama, di mana ia menjabat sebagai wakil presiden selama dua periode. Penasihat Biden akan sangat disarankan untuk mendengarkan pandangan dari kawasan Arab dalam membentuk kebijakan Timur Tengah pemerintahan baru.

Mayoritas (58 persen) responden jajak pendapat Arab News-YouGov mengatakan Biden harus membuang pendekatan ke Timur Tengah dari mantan bosnya, Barack Obama. Survei, yang mempertanyakan orang-orang di 18 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, menunjukkan bahwa kebijakan Obama tetap tidak populer di kalangan orang Arab, yang kecewa dengan kegagalannya untuk memberikan "awal baru" yang dia janjikan dalam pidatonya di Universitas Kairo pada 2009.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Terkait

Terkini

x