Sejarah Kampung Badak Paeh, Kampung yang Diambil dari Sejarah Badak Jawa yang Mati Ditembak di Tasikmalaya

- 9 Mei 2022, 18:20 WIB
ilustrasi desa wisata.
ilustrasi desa wisata. /unsplash.com

Dan untuk mengenang jerit kematian Badak Jawa terakhir di Tasikmalaya, maka daerah bekas badak mati tersebut, diberi nama "Badak Paeh" atau Badak Mati. 

Daerah Badak Paeh di Desa Cipakat itu merupakan daerah subur dan menjadi rumah badak terakhir, kini menjadi perkampungan yang banyak dihuni masyarakat.

Menurut zaenudin, salah satu warga Singaparna menyebutkan, selain badak Jawa betina, di kampung ini juga sempat hidup sepasang Badak Jawa dan beberapa badak yang mati.

" Ceritanya memang ada badak yang mati di sini, akhirnya nama kampung ini bernama “Badak Paeh”

Sepasang badak tersisa di Tasikmalaya tersebut diyakini sebagai badak tua yang tersesat. Itu karena usianya yang sudah udzur. 

Sepasang Badak Jawa di Tasikmalaya tersebut  tidak bisa bergabung dengan koloninya yang terus bermigrasi mencari lokasi kosong yang akhirnya terperangkap di Ujung Kulon.

Karena badak merupakan salah satu hewan yang banyak mengalah dan mencari daerah yang kosong.

Selain di Kampung Badak Paeh, ternyata Badak Jawa juga pernah hidup di wilayah Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya sekitar tahun 1914.

Wilayah Karangnunggal berjarak sekitar 50 Kilometer dari Singapura. Namun Badak Betina di wilayah Karangnunggal tersebut mati dibunuh para pemburu. 

Sehingga sang jantan hidup sebatang kara dan kondisinya terus berkelana mencari tempat yang nyaman untuk hidup.

Halaman:

Editor: Ajeng R H


Tags

Terkait

Terkini