Jaga Kesehatan Mental Anak saat Pandemi, Ini Tips dari Siap Nikah

19 Februari 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi jaga kesehatan mental anak saat pandemi /Pixabay/Prawny

MANTRA PANDEGLANG - Menjaga kesehatan mental anak adalah hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang tua. Kesehatan mental akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Saat pandemi seperti ini tidak sedikit anak-anak yang akan merasa stres karena tidak bisa bermain dengan bebas di luar rumah. Hampir semua aktivitas harus dilakukan di dalam rumah.

Tim Siap Nikah dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membagikan tips mengenai cara menjaga kesehatan mental anak saat pandemi.

Baca Juga: Anxiety adalah Gangguan Mental yang Sangat Umum, Pahami dan Kelola dengan 10 Cara Ini

Baca Juga: Seringkali Dilupakan, Berikut Manfaat Jumping Jack untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Situs Siap Nikah diluncurkan BKKBN sejak bulan Juli 2019. Siap Nikah menjadi situs yang positif untuk generasi muda yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Di dalamnya memberikan wawasan mengenai rumah tangga, mengurus anak, dan mengatur finansial antara suami dan istri, dan hal-hal lain seputar pernikahan.

Saat pandemi COVID-19, Siap Nikah membagikan tips menjaga kesehatan mental anak. Berikut 4 tips tersebut yang dikutip mantrapandeglang.com dari Siap Nikah:

Baca Juga: Dampak Negatif Perkawinan Anak, Sebabkan Kemiskinan Struktural

1. Pertahankan aktivitas rutin

Sangat penting bagi kamu untuk mempertahankan rutinitas kegiatan yang fleksibel. Kamu bisa memanfaatkan pandemi ini sebagai momen untuk lebih dekat dengan anakmu. Kamu bisa memasukkan agenda makan keluarga pada waktu yang sama setiap malam, yang melibatkan anak-anak dalam perencanaan dan memasak.

Selain itu, cobalah terlibat dalam kegiatan fisik atau kegiatan interaktif seperti bermain puzzle, sehingga seluruh keluarga bisa ikut bermain. Ini bisa membantu menjaga anak-anak tetap terhubung dan merasa didukung.

2. Buat anak tetap terhubung

Meskipun harus melakukan social distancing, hal itu bukan berarti harus harus mengalami isolasi sosial. Anakmu bisa tetap terhubung dengan teman, guru, atau orang dewasa lainnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Baca Juga: Film Korea 2021 'Go Back' Rilis 24 Februari, Bercerita Pelecehan Anak

Dalam hal ini kamu berperan untuk tetap bersikap terbuka dan bersedia membantu anakmu agar dapat berinteraksi dengan teman-teman mereka di jejaring sosial, melalui video langsung, SMS, dan percakapan telepon.

3. Pantau tingkat kecemasanmu dan anak

Anak akan melihat isyarat orang tua. Ketika kamu terang-terangan khawatir tentang pandemi dan secara obsesif menunjukkan kecemasanmu, anakmu akan merasakan kecemasan itu juga. Maka dari itu, lebih penting mengelola stres, ketakutan, dan kecemasanmu terlebih dulu.

Memang benar kamu kadang perlu mencurahkan isi hati tentang ketidaknyamanan ini. Namun, lakukanlah itu tanpa didengar anakmu dan curhatlah pada orang dewasa lain yang bijak.

Baca Juga: Ibu-Ibu Perlu Tahu! Anak Baru Lahir Hingga 6 Tahun Bisa Dapat Bantuan, Ini Caranya

4. Waspadai frustrasi pada anak

Di tengah pandemi seperti ini, kadar frustrasi anak-anak dan orang tua akan mengalami peningkatan. Cobalah fleksibel dengan harapanmu. Biarkan anggota keluargamu memanfaatkan waktunya untuk menyendiri, menghormati privasi, dan menyarankan kegiatan seperti meditasi, yoga, atau jalan-jalan di lingkungan untuk membantu mengatur emosi.

Itulah tips menjaga kesehatan mental anak selama pandemi. Persoalan mental selama pandemi tidak hanya menyerang orang dewasa, namun anak-anak juga mendapatkan dampaknya, sehingga perlu diperhatikan. ***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Siap Nikah

Tags

Terkini

Terpopuler