Pekerjaan Rumah Tangga seperti Memasak dan Mencuci Baju, Kewajiban Istri atau Suami? ini Penjelasan Buya Yahya

- 29 Juli 2021, 14:00 WIB
Simak penjelasan Buya Yahya tentang pekerjaan rumah tangga dalam Islam, apakah kewajiban suami atau istri
Simak penjelasan Buya Yahya tentang pekerjaan rumah tangga dalam Islam, apakah kewajiban suami atau istri /Tangkap layar Al-Bahjah TV.



MANTRA PANDEGLANG – Buya Yahya menjelaskan mengenai pekerjaan rumah tangga dalam Islam. Apakah kewajiban suami atau istri?

Buya Yahya tidak sekadar berceramah tentang siapa yang berkewajiban melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu, dan lain-lain.

Akan tetapi, Buya Yahya menggambarkan keharmonisan dan rasa cinta dalam keluarga yang bisa dilihat dari bagaimana pasangan suami istri menangani pekerjaan rumah tangga.

Baca Juga: Macam-macam Manfaat Sinar Matahari untuk Tubuh Manusia, Salah Satunya Cegah Covid-19

Selama ini masyarakat mengira bahwa kewajiban suami adalah mencari nafkah dan pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawab istri.

Lantas, seperti apa peranan suami dan istri dalam melakukan pekerjaan rumah tangga yang baik menurut Islam?

Pada awalnya ada seorang jemaah wanita yang mengajukan pertanyaan kepada Buya Yahya.

Penanya terlebih dahulu menceritakan tentang temannya yang kaget setelah nikah karena istri seperti harus melakukan seluruh pekerjaan rumah seperti yang disuruh suaminya sehingga ia merasa seperti asisten rumah tangga.

Baca Juga: Nonton Paradise Garden Episode 1 Via Vidio, Diperankan Vanesha Prescilla dan Jefri Nichol

“Menanak nasi bukan tugas istri, mencuci baju bukan tugas istri,” ujar Buya Yahya seperti dilihat mantrapandeglang.com pada Kamis, 29 Juli 20121 dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

“Cuma keterlaluan kalau ada istri tidak mau mencucikan baju suaminya,” lanjut Buya Yahya.

Menurutnya, meskipun pekerjaan rumah tangga bukan pekerjaan istri, istri tidak seharusnya lepas tangan. Jika begitu, dimana letak cinta, pengabdian, keindahan, dan kasih sayang seorang istri terhadap suami.

Di dalam rumah tangga diperlukan cinta terhadap satu sama lain sehingga baiknya tidak ada kasus saling menuntut hak karena semuanya dilakukan dengan tolong menolong akibat rasa sayang.

Buya Yahya juga berpesan kepada para suami untuk peduli terhadap istrinya dan tidak memasrahkan semua pekerjaan rumah dari tangannya.

Baca Juga: Spoiler Drakor Nevertheless Episode 7: Cinta dalam Diam Yang Do Hyuk kepada Yoo Na Bi Semakin Nyata

“Hei, para suami, hatimu di mana? Sudah istrimu hamil tua, anak dua kecil-kecil, suruh nyuci celana tebe-tebelmu. Kasian dong, bantu dong,” ucap Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan bahwa tidak akan enak rasanya jika hidup penuh dengan saling menuntut dan saling menyalahkan karena tidak mau menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

“Kan bahasa cinta adalah milikku milikmu,” jelasnya menambahkan.

Suami dan istri harus saling tolong-menolong demi tercapainya hubungan yang damai.

“Suami wajib mencari nafkah. Bahkan suami adalah untuk menyelesaikan rumah tangga, dapur, itu adalah tugas suami. Namun, mana kasih seorang istri membantu suaminya?” ucap Buya Yahya.

Selain itu, Buya Yahya memberi nasihat untuk tidak merasa diperbudak oleh pasangannya. Sebab kata Imam Ali yang baik adalah masing-masing menjadikan dirinya sebagai budak untuk pasangan.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat 2021, Tema: Sebab Terjadinya Perceraian

“Hei para suami, agar semakin indah jadilah budak dari istrimu. Dan hai istri, jadilah budak untuk suamimu. Semuanya punya giat untuk berkhidmat kepada pasangannya, ujungnya adalah puncak keindahan. Rebutan masak nanti, rebutan nyuci baju nanti, kan indah,” ujar Buya Yahya.***

 

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Terkait

Terkini