Waspada, 5 Bahaya Kuning Telur untuk Kesehatan, Bisa Sebabkan Penyakit Serius

- 2 April 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi kuning telur.
Ilustrasi kuning telur. /Pexels/Thought Catalog

MANTRA PANDEGLANG - Mengkonsumsi kuning telur sama berbahayanya dengan rokok, dan dapat menyebabkan penyakit serius salah satunya gangguan kesehatan jantung serta meningkatkan risiko stroke.

Kuning telur memiliki kandungan kolesterol tinggi dan hampir sama berbahayanya bagi pembuluh darah seperti nikotin rokok.

Peneliti menyarankan agar tidak makan terlalu banyak kuning telur, karena bisa menyebabkan 5 bahaya penyakit serius untuk tubuh.

Baca Juga: 9 Manfaat Putih Telur untuk Masker Wajah, agar Terlihat Lebih Kencang

Baca Juga: Wajib Tahu, 8 Cara Hilangkan Uban Diusia Muda Secara Alami
Terutama bagi mereka yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular. Seperti yang dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada 2 April 2021.

Makan sehat dan peningkatan olahraga adalah langkah tepat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dan menyehatkan jantung.

Kandungan telur

mengandung berbagai nutrisi dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh manusia, namun kandungan kalori dan kolesterol pada kuning telur mungkin sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

Kandungan dalam sebutir telur:
- Kuning telur mengandung sekitar 55 kalori.
- Putih telur mengandung sekitar 15 kalori.
- Kuning telur mengandung sekitar 185 mg kolesterol.
- Kuning telur mengandung sekitar 4,5 mg lemak.
- Kuning telur mengandung vitamin A, D, E dan K.
- Kuning telur mengandung sekitar 2,5 gram protein.
- Kuning telur mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin.
- Kuning telur mengandung kolin dan folat.

Ahli gizi tidak menganjurkan konsumsi telur secara berlebihan terutama kuning telur, karena akan sangat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Baca Juga: Menakjubkan! 9 Manfaat Senam Aerobik untuk Tubuh hingga Tingkatkan Kesehatan Jantung

Bahaya kuning telur

Bahaya mengkonsumsi telur setiap hari bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang serius. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Kandungan kolesterol yang tinggi pada telur dapat menyebabkan terbentuknya plak pada dinding arteri, jika fenomena ini berlanjut maka plak akan mengeras sehingga menyebabkan aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri yang disebabkan oleh kelebihan lemak dan kolesterol, sehingga aliran darah dapat terganggu atau bahkan terhambat.

Jika aterosklerosis terjadi di dinding jantung, dapat menyebabkan penyakit jantung koroner yang fatal atau penyakit jantung iskemik.

2. Mengganggu keseimbangan hormonal

Beberapa ayam petelur akan disuntik hormon untuk terus bertelur. Ayam bisa menurunkan kandungan hormon pada telur.

Makan telur yang diproduksi oleh ayam betina yang telah disuntik hormon dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang terkadang meningkat dan terkadang menurun.

Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Cara Agar Mulut Tidak Bau saat Puasa

3. Risiko obesitas

Telur mengandung sekitar 70 kalori dan 4,5 mg lemak, jika dikonsumsi terlalu banyak dalam sehari pasti akan menambah berat badan.

Makanan olahan yang mencampurkan telur dengan makanan yang dibatasi seperti mie instan yang dimasak atau digoreng mengandung kalori tinggi.

Mereka yang sedang menjalani diet disarankan untuk tidak mengkonsumsi telur dalam jumlah berlebihan untuk menghindari penambahan berat badan.

4. Meningkatkan risiko diabetes

Lemak di dalam telur bisa menyebabkan diabetes tipe 2, terutama pada wanita. Menurut penelitian, ternyata mengonsumsi telur setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 55% pada pria dan 77% pada wanita.

Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Cara Agar Mulut Tidak Bau saat Puasa

5. Menyebabkan jerawat

Bagi sebagian orang yang berjerawat di wajah, jerawat akan bertambah parah jika rutin mengkonsumsi telur.

Beberapa makanan yang diolah dengan daging atau telur mengandung karbohidrat yang cukup, yang dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.

Akibat peradangan, kulit akan meningkatkan produksi minyak, terutama kulit wajah, yang dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri dan risiko timbulnya jerawat.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Terkait

Terkini

x