Network
MANTRA PANDEGLANG - Tebu merupakan salah satu tanaman yang ditanam kebanyakan untuk bahan baku vetsin dan gula serta tebu hanya dapat tumbuh di daerah tropis dan memiliki rasa yang khas.
Namun disamping untuk bahan bahan baku vetsin dan gula ternyata tebu memiliki manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi diantaranya mampu atasi muntah-muntah dan juga dapat melancarkan buang air kecil.
Pasalnya tebu bersifat panas dan basah sehingga dapat atasi untuk redakan batuk dan membersihkan lendir, kandung kencing dan kerongkongan.
Baca Juga: Buruan Cek Harga Emas Antam dan Retro Terbaru Hari Ini Minggu 03 Januari 2021
Baca Juga: UPDATE Harga Emas Hari Ini Minggu 03 Januari 2021 di Pegadaian Ada Antam, Retro dan Batik
Tebu yang dipanggang dapat menghilangkan gangguan tenggorokan dan dada, namun tebu menimbulkan angin yang dapat diradakan bila tebu dikupas dan dicuci dalam air panas.
Dikutip dari kitab Ath Thibbun Nabawi mengenai gula tebu yang bersifat sifat panas dan basah.
Jenis gula terbaik adalah gula kristalnya putih, terutama bila gula itu gula lama. Gula yang didihkan dapat menghilangkan dahaga dan meredakan batuk.
Tebu tidak baik bagi lambung yang menghasilkan enzim untuk proses metabolisme, efek samping tebu dapat diredkan dengan jalan mencampurnya dengan jus jeruk.
Diriwayatkan dalam sebagian lafal hadits shahih, berkenaan dengan “Al Haudh” (artinya lebih manis dari pada gula).
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Minggu 03 Januari 2021: Batik dan UBS di Pegadaian, Buruan Cek Harga!
Gula merupakan barang yang relatif baru yang tidak dikenal orang-orang dahulu, bahkan mereka tidak tahu kalau gula itu ada.
Itulah sebabnya mereka tidak melukiskan peranan gula dalam berbagai jenis minuman atau obat. Sebaliknya, madu secara luas telah digunakan baik sebagai minuman atau obat.
Sebagian orang lebih menyukai tebu daripada madu, tapi madu jauh lebih baik. Allah menjadikan madu sebagai obat dan manisan.
Affan bin Muslim As Saffar berkata, “Barangsiapa menghisap tebu setelah makan, akan menemukan kegembiaraan sepanjang harinya”. Wallahu a'lam.***
