Ilmuwan Thailand Kembangkan Vaksin Covid-19 Buatan Sendiri di Tengah Gelombang Kedua

- 21 Januari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels.com/Nataliya Vaitkevich

Ke depan, pemerintah menargetkan untuk mengamankan 63 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech dan AstraZeneca-Oxford dalam tahun ini. Yang terakhir ini juga mendukung pembuatan vaksin lokal Thailand melalui transfer teknologi ke perusahaan farmasi milik kerajaan Siam Bioscience, yang akan memproduksi 200 juta dosis vaksin anti-covid19 AstraZeneca-Oxford per tahun untuk Thailand dan negara lain.

"MEMBANGUN YAYASAN" UNTUK MASA DEPAN

Sementara itu, Chula VRC terus melanjutkan pengembangan vaksinnya dengan dukungan finansial dari pemerintah dan donor. Menurut Kiat, program penelitian itu bertujuan agar Thailand dapat memproduksi vaksinnya sendiri, lebih siap menghadapi wabah di masa depan, dan pada akhirnya menjadi produsen vaksin.

"Jika ada lebih banyak wabah covid-19 dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kami akan mengatasinya dengan cepat," katanya kepada CNA.

“Kami tidak akan takut lain kali. Teknologi ini memungkinkan kami mengembangkan vaksin untuk penyakit lain seperti demam berdarah, alergi, dan kanker. Kami sedang membangun fondasi sehingga kami tidak perlu hanya duduk dan menunggu untuk membeli vaksin tetapi menjualnya sendiri. ”

Baca Juga: Akun WhatsApp Dibajak? Lakukan Cara Ini

Menurut Kiat, Chula VRC mengharapkan untuk memproduksi 5 juta dosis vaksin covid19 pada akhir tahun ini dan 20 juta hingga 30 juta dosis setiap tahun di tahun-tahun berikutnya. Pusat tersebut juga berencana menjangkau kelompok rentan di negara tersebut seperti pekerja migran yang tidak terdaftar dalam sistem ketenagakerjaan untuk membantu mereka mengakses vaksin COVID-19.

Selain vaksin mRNA covid -19, Kiat mengatakan jenis lain juga sedang dikembangkan di Thailand oleh berbagai kelompok peneliti seperti vaksin nabati covid -19 oleh Baiya Phytopharm yang baru didirikan.

Thailand mengharapkan untuk meluncurkan program vaksinasi untuk masyarakat umum bulan depan. Menurut direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Opas Karnkawinwong, program ini dibagi menjadi tiga fase dan setiap penerima akan menerima dua dosis vaksin secara gratis.

Fase pertama dijadwalkan berlangsung antara Februari dan April dan mencakup 2 juta dosis untuk 1 juta penerima.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini

x