Ilmuwan Thailand Kembangkan Vaksin Covid-19 Buatan Sendiri di Tengah Gelombang Kedua

- 21 Januari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels.com/Nataliya Vaitkevich

Baca Juga: Setelah 'Its Okay to Not Be Okay' Oh Jung-se Bermain di 'I Don't Fire My Self' 2021

THAILAND BERTUJUAN UNTUK MENGAMBIL 63 JUTA DOSA COVID-19

Diskusi tentang vaksin COVID-19 semakin intensif di Thailand, menyusul gelombang baru penularan lokal yang dimulai di pasar udang dekat Bangkok pada bulan Desember.

Sebelumnya, negara itu dipuji oleh direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus karena "pendekatan komprehensif" -nya untuk mengatasi pandemi, dengan bulan tanpa transmisi lokal. Tetapi situasinya berubah setelah wabah di pasar makanan laut, diikuti oleh kelompok baru di berbagai bagian Thailand.

Sejak 15 Desember, kementerian kesehatan telah melaporkan lebih dari 3.700 infeksi baru COVID-19. Ratusan kasus yang dikonfirmasi sejak itu telah ditambahkan hampir setiap hari ke penghitungan nasional, yang melebihi 12.600 pada Rabu (20 Januari).

Gelombang baru penularan lokal telah menimbulkan keprihatinan publik dan menekan pemerintah Thailand untuk mengamankan vaksin yang cukup bagi hampir 70 juta penduduk. Menurut Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, sejauh ini Thailand telah memesan 28 juta dosis vaksin Covid-19 dari dua produsen asing.

2 juta dosis pertama akan disuplai oleh Sinovac Biotech China antara bulan Februari dan April. Dua puluh enam juta dosis lain akan disediakan oleh AstraZeneca-Oxford untuk mengimunisasi lebih banyak orang di bulan Juni.

Baca Juga: Resep 5 Langkah Mudah untuk Membuat Pie Kentang Panggang yang Lezat

“Pemerintah sudah memesan 26 juta dosis untuk 13 juta orang di kelompok risiko dulu. Kami juga telah meminta untuk membeli 35 juta lebih dosis untuk mencakup lebih banyak orang, "kata perdana menteri dalam sebuah posting Facebook pada 15 Januari.

“Untuk menghentikan penyebaran, setidaknya 50 persen penduduk harus divaksinasi, atau bahkan lebih baik, 70 persen. Untuk memvaksinasi 50 persen dari populasi atau 33 juta orang, misalnya kita membutuhkan 66 juta dosis, ”tambahnya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini

x