Namun tidak sedikit orang atau ulama yang menolak tangannya dicium. Hal itu bukanlah karena dirinya merasa suci atau sikap sombong.
Justru itu adalah bentuk penghargaan pada orang yang akan mencium tangannya karena dianggap orang yang berilmu, juga pengakuan diri tidak pantas menerima penghormatan itu.
Salah satunya terjadi ketika salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair yakni Gus Baha hendak mencium tangan Gus Mus.
Gus Mus yang mengakui kealiman serta keilmuan pemilik nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu menolak tangannya untuk dicium.
Begitulah akhlak para ulama dan tokoh yang pantas menjadi panutan bagi masyarakat, tidak merasa diri lebih dari yang lain.***