Network
MANTRA PANDEGLANG - Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19, keberadaan vaksin ini diharapkan dapat melindungi masyarakat Indonesia dari pandemi.
Namun, perlu diingat juga bahwa upaya vaksinasi Covid-19 tersebut tentunya tetap harus disertai protokol kesehatan,
Vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan ada bermacam-macam.
Ada vaksin yang memanfaatkan virus Covid- 19 atau dengan sebutan Corona yang telah dimatikan atau dilemahkan, ada juga vaksin yang memanfaatkan teknologi rekayasa genetika. Salah satu contoh jenis vaksin tersebut adalah vaksin mRNA.
Baca Juga: Wajib Tahu, 6 Jenis Sayur dan Buah ini Ternyata Terbilang Sangat Kotor di Supermarket
Baca Juga: Live Streaming Arema FC vs Tira Persikabo Piala Menpora, Besok 21 Maret 2021
Vaksin biasanya berisi mikroorganisme, misalnya virus atau bakteri, yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan. Vaksin juga bisa berisi bagian dari mikroorganisme yang bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut.
Sebagian masyarakat mungkin sering mendengar pemberitaan terkait pengembangan vaksin sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Namun, ada sebagian masyarakat Indonesia mungkin masih belum memahami dan masih bertanya-tanya mengenai efektivitas vaksin dan bagaimana proses pengembangan vaksin sebelum akhirnya dapat digunakan.
Layaknya obat dan vaksin lainnya, pengembangan vaksin COVID-19 harus melalui tiga tahap uji klinis. Setelah memenuhi ketiga tahap uji klinis tersebut dan dinyatakan efektif serta aman digunakan, vaksin COVID-19 baru bisa mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Saat ini, sudah ada vaksin COVID-19 yang memasuki uji klinis tahap III di Indonesia. Penelitian terhadap vaksin COVID-19 tersebut melibatkan 1.620 sukarelawan. Bila riset ini berjalan lancar, vaksin COVID-19 diprediksi dapat tersedia dan digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2022.
