Virus Varian B117, Profesor Zubairi Djoerban: Jika Terinfeksi 64 Persen Orang Lebih Mungkin Meninggal

- 20 Maret 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi mutasi virus Corona B117
Ilustrasi mutasi virus Corona B117 /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

MANTRA PANDEGLANG – Kabar terbaru Covid-19, Indonesia dikejutkan dengan kabar masuknya virus varian baru bernama B117, seperti yang sudah melanda Inggris beberapa waktu yang lalu. 

Virus Varian B117 adalah mutase dari virus Covid-19, kabar ini kemudian dikonfirmasi langsung oleh Budi Gunadi Sadikin, selaku Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia.

Munculnya Virus Varian B117 menimbulkan kegelisahan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Ketua Satuan Tugas Covid-19, Zubairi Djoerban mengatakan hasil studi dari British Medical Journal atau Jurnal Kedokteran Britania, memberikan informasi bahwa orang yang terinfeksi virus Covid-19 dari mutasi B117 berpotensi meninggal sebesar 64% dari varian Covid-19 sebelumnya.

Baca Juga: 14 Manfaat Tak Terduga Buah Mengkudu, Salah Satunya Atasi Kaki Pecah-pecah

Baca Juga: 6 Manfaat Daun Jeruk Purut yang Tak Disangka, Bisa Cegah Penuaan

“Saya ingin menyampaikan tentang varian B117 yang awalnya dinamakan VOC N501Y.V1. Studi terbaru menyatakan orang yang terinfeksi varian ini didapati 64% lebih mungkin meninggal ketimbang orang yang terinfeksi dengan varian yang beredar sebelumnya,” ungkap Zubairi, dikutip dalam keterangannya di Twitter @ProfesorZubairi, Jumat, 19 Maret 2021.

Varian virus B117 bisa menyebabkan shedding virus yang lebih intens. Artinya produksi jumlah virus jauh lebih banyak di saluran pernapasan dari pasien yang terinfeksi virus Covid-19 jenis ini.

"Jadi, istilah buat B117 itu sebagai super spreader tidak tepat. Lebih tepat super shedder, karena virus itu bisa lebih menularkan ke banyak orang," sambungnya.

Potensi mutasi virus B117 lebih menular dan bisa membebani kapasitas rumah sakit. Hal tersebut dapat terjadi jika mutasi virus dominan tersebar di masyarakat. Namun ia mengklaim virus ini tidak menyebabkan kematian lebih banyak.

Zubairi mengilustrasikan seberapa cepat orang akan mudah terinfeksi mutasi virus B117 yang diduga berasal dari Inggris itu.

Halaman:

Editor: Neng Tita Tania


Tags

Terkait

Terkini

x