Pilih Psikolog dan Psikiater? Ketahui Perbedaannya

25 Januari 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi orang yang membutuhkan Psikolog atau Psikiater /Pexels

MANTRA PANDEGLANG - Psikolog dan Psikiater sering kali dicari saat seseorang mulai mengalami gangguan mental. Kebingungan juga sering terjadi antara memilih Psikolog atau Psikiater untuk menangani hal tersebut.

Psikolog dan Psikiater adalah dua profesi yang sering dianggap sama. Keduanya memang bisa mengatasi gangguan mental, namun perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara Psikolog dan Psikiater agar tepat memilih pengobatan.

Psikolog dan Psikiater berbeda dari pendidikan yang tepuh. Hal ini mempengaruhi apa saja yang dipelajari dan pendekatan yang dilakukan terhadap pasien.

Baca Juga: Tips Agar Resolusi Berhasil di Tahun 2021 Menurut Psikolog Klinis Dewasa

Baca Juga: Seringkali Dilupakan, Berikut Manfaat Jumping Jack untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Berikut perbedaan Psikolog dan Psikiater:

1. Pendidikan dan gelar

Psikolog menempuh pendidikan S1 Psikologi dan S2 Profesi Psikologi. Gelar yang didapat adalah M.Psi, Psikolog. Sedangkan Psikiater menempuh pendidikan S1 Kedokteran dengan spesialis kejiwaan. Gelar yang didapat oleh Psikiater adalah dr. dan Sp.Kj.

2. Bidang yang dipelajari

Psikolog mempelajari dinamika kepribadian, perkembangan, dan kemampuan menganalisis manusia. Sehingga mereka bisa melakukan tes kepribadian, tes IQ, dan tes bakat. Sedangkan Psikiater mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan sebab fisiologis atau neurologis dari kejiawaan. Psikiater dapat melakukan diagnosis dan perawatan untuk setiap kondisi psikologis.

3. Pendekatan terhadap pasien

Psikolog akan melakukan praktik psikologi seperti konseling dan psikoterapi. Psikolog akan mencari penyebab pola tidur, makan, dan masalah yang mungkin menjadi salah satu penyebab gangguan psikologis. Psikolog dapat melakukan tes psikologi yang hasilnya digunakan untuk menemukan jawaban dari masalah yang dialami oleh pasien. Sedangkan Psikiater menangani pasien dengan memberikan obat. Psikiater memastikan bahwa pasiennya tidak kekurangan vitamin dan tiroid. Psikiater mengetahui efek obat yang dapat menyebabkan gejala emosi atau perilaku. 

Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Minum Es Teh Manis Bisa Mengganggu Kesehatan Manusia, Ini Penjelasannya

4. Lebih baik Psikolog atau Psikiater

Saat mengalami masalah mental, Anda dapat pergi ke Dokter umum. Dokter umum akan merekomendasikan Anda sebaiknya pergi ke Psikolog atau Psikiater sesuai kondisi yang Anda alami. Psikolog akan melakukan terapi kepada pasien dengan konseling psikososial. Sementara psikiater melakukan terapi kepada pasien dengan psikoterapi ataupun psikofarmakologi. 

Untuk masalah yang berat, Psikiater memiliki lebih banyak pelatihan formal. Sedangkan Psikolog dipilih oleh banyak orang karena penanganan yang dilakukan tanpa menggunakan obat-obatan. Melakukan pengobatan di Psikolog bisa dilakukan jika masalah mental yang dihadapi tidak begitu parah. Jika keadaan mental pasien memburuk, Psikolog biasanya akan menyarankan pasien untuk pergi ke Psikiater agar memperjals diagnosis dan diberikan resep obat. ***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler