MANTRA SUKABUMI - Enam obat herbal ini mampu atasi berbagai penyakit yang sering menyerang kesehatan manusia dari mulai penyakit yang ringan hingga berat sehingga pengobatan dengan metode ini bisa dicoba karena sangat mudah mendapatkan bahannya.
Obat herbal menjadi bahan alternatif alami yang dapat berkhasiat dijadikan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan selalu menjadi pilihan bagi mereka yang tak ingin mengkonsumsi obat-obatan kimia buatan pabrik.
Kendati demikian, sebagian masyarakat lebih percaya bahwa mengonsumsi obat-obatan herbal lebih aman dan lebih ampuh dalam mengatasi penyakit yang diderita salah satunya dapat menyembuhkan penyakitnya asam urat dan rematik.
Baca Juga: Keselamatan Akan Diraih oleh 7 Golongan Ini saat Lewati Jembatan Shirathal Mustaqim
Baca Juga: Jadwal Metro TV Hari Ini Jumat 01 Januari 2021: Kaleidoskop 2020
Dilansir dari Very Well Health, berikut enam obat herbal yang selain mudah didapat ternyata berkhasiat berbagai macam penyakit yakni:
1. Jahe
Jahe merupakan salah satu bumbu dapur yang dapat dijumpai dimana-mana. Meski demikian, jahe memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Jahe mengandung sejumlah senyawa gingerol dan shogaol yang berperan sebagai antioksidan fenolik jahe, dan juga dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh. Senyawa ini dapat menghambat enzim tertentu dan mengurangi rasa sakit.
Pada zaman dahulu hingga sekarang, jahe telah digunakan sebagai alat bantu penyembuhan bagi penderita stroke, sakit perut, diabetes dan asma.
Tak hanya itu saja, dalam hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas anti-inflamasi pada jahe dapat membantu penderita radang sendi.
Baca Juga: Panglima TNI Sebut Siap Dukung Program Vaksinasi Virus Corona Nasional yang Akan Dilakukan Kemenkes
2. Kunyit
Kunyit adalah salah satu tanaman yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, yang telah digunakan selama ribuan tahun.
Para pakar kesehatan India percaya bahwa rempah memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan, bertindak sebagai antioksidan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Bagi Anda penderita penyakit rematik, kurkumin yang terkandung dalam kunyit
Yang merupakan bahan aktif, dipercaya dapat mengurangi peradangan pada penyakit rematik.
Kurkumin dapat mengatur molekul tertentu seperti kemokin dan sitokin, yang dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.
Baca Juga: Wabup Pamekasan Raja'e Meninggal Dunia Akibat Virus Corona Sedang Jalani Perawatan di RS Dr Soetomo
3. Teh Hijau
Selama berabad-abad, orang telah meminum teh hijau karena khasiat anti peradangannya. Teh hijau adalah sumber polifenol yang bagus seperti epigallocatechin 3-gallate (EGCG).
Polifenol adalah senyawa tumbuhan yang melawan radikal bebas, senyawa perusak sel yang dapat mendatangkan malapetaka dalam tubuh.
Satu studi tahun 2016, yang dilakukan pada 120 pasien rheumatoid arthritis, menemukan bahwa pasien yang diobati dengan teh hijau menunjukkan penurunan persendian yang bengkak atau lunak.
4. Eucalyptus
Eucalyptus digunakan untuk mengobati segala sesuatu mulai dari hidung tersumbat hingga bisul kulit. Ia dikenal karena sifat anti-inflamasi.
Beberapa orang mengoleskan minyak kayu putih ke kulit mereka untuk membantu meringankan gejala radang sendi.
Satu studi tahun 2013 menemukan bahwa pasien yang menghirup minyak kayu putih setelah penggantian lutut merasakan penurunan tekanan darah dan tingkat nyeri.
Baca Juga: Penyebab Infertilitas pada Wanita Muda Berusia 20-an dan Cara Mengatasinya
5. Kemenyan India
Kemenyan India (Boswellia serrata) telah digunakan selama ratusan tahun untuk mengobati penyakit inflamasi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Boswellia bisa menjadi suplemen yang berguna untuk pengobatan arthritis tradisional.
Satu studi tahun 2014 menemukan bahwa Boswellia dapat secara efektif mengurangi peradangan di tulang dan tubuh.
6. Cakar kucing
Cakar kucing (Uncaria tomentosa) adalah tanaman merambat tropis yang ditemukan di hutan hujan Amazon.
Kulit kayu dan akarnya telah digunakan untuk melawan segala jenis penyakit, dari Alzheimer hingga arthritis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu mengurangi peradangan di tubuh, mengurangi rasa sakit gejala radang sendi.***