Larangan Twitter dan Facebook Terhadap Akun Trump Akhirnya Berhasil Tekan hingga 73 Persen

- 18 Januari 2021, 16:00 WIB
Larangan Twitter dan Facebook Terhadap Akun Trump Akhirnya Berhasil Tekan hingga 73 Persen.*
Larangan Twitter dan Facebook Terhadap Akun Trump Akhirnya Berhasil Tekan hingga 73 Persen.* /POTUS

MANTRA PANDEGLANG - Setelah kerusuhan 6 Januari yang mematikan di Capitol AS yang gencar dipromosikan oleh Presiden Donald Trump di media sosial , berbagai platform termasuk Twitter, Facebook, Snapchat, dan lainnya akhirnya bergerak untuk melarang presiden.

Hasil? Penurunan tiba-tiba dalam penyebaran informasi yang salah tentang pemilu secara online.

Menurut penelitian oleh Zignal Labs, yang dilaporkan Washington Post pada hari Sabtu, informasi yang salah secara online tentang penipuan pemilu anjlok 73 persen dalam periode seminggu setelah keputusan Twitter untuk melarang Trump pada 8 Januari.

Baca Juga: Ahli Waris Samsung Dijatuhi Hukuman 2,5 Tahun Penjara Atas Tuduhan Suap

Baca Juga: Kumpulan Quotes Syekh Ali Jaber yang Mencerahkan dan Menyejukkan

Dilansir dari vox, ada faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap penurunan, termasuk berkurangnya harapan di sayap kanan untuk membatalkan pemilihan presiden setelah Kongres menegaskan kemenangan pemilihan Joe Biden.

Tetapi sejauh larangan Twitter dan penghapusan akun konspirasi sayap kanan terkait ditujukan untuk mengekang disinformasi, mereka tampaknya berhasil, setidaknya dalam jangka pendek.

Tidak hanya penyebaran misinformasi yang melambat, penelitian menunjukkan diskusi online seputar topik yang memotivasi kerusuhan Capitol juga berkurang.
"Zignal menemukan bahwa penggunaan hashtag yang terkait dengan kerusuhan Capitol juga menurun drastis," tulis Post, meringkas penelitian Zignal.

“Sebutan tagar #FightforTrump, yang digunakan secara luas di Facebook, Instagram, Twitter dan layanan media sosial lainnya dalam seminggu sebelum unjuk rasa, turun 95 persen. #HoldTheLine dan istilah 'March for Trump' juga turun lebih dari 95 persen."

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Vox


Tags

Terkait

Terkini

x