MANTRA PANDEGLANG - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim telah meminta Anggota Parlemen (Anggota Parlemen) untuk menulis surat kepada raja dan memohon agar proklamasi darurat ditarik dan agar parlemen dapat bersidang secepat mungkin.
Dalam pernyataan tertanggal 14 Januari, Anwar mengatakan parlemen harus berkumpul kembali sebelum 31 Januari untuk memperdebatkan keadaan darurat, COVID-19 serta krisis ekonomi Malaysia saat ini.
Dalam memo yang menyertai anggota parlemen, dia menulis: “Saya mengusulkan agar anggota parlemen yang terhormat segera mengajukan banding mereka sebelum hari Jumat. Saya telah menyiapkan draf surat untuk diberikan kepada Yang Mulia yang dapat diubah sesuai dengan pertimbangan Anda atau partai."
Baca Juga: Australia Panggil Google Terkait Percobaan Pemblokiran Beberapa Situs Berita
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada Wakil Kontroversial Paramiliter Irak
Pada hari Selasa, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri untuk mengekang penyebaran COVID-19.
Keadaan darurat akan berlangsung hingga 1 Agustus atau lebih awal tergantung pada keadaan infeksi virus korona, kata pernyataan istana.
"Parlemen tidak akan duduk sampai waktu yang ditentukan oleh raja. Selama masa darurat, tidak ada pemilihan umum, pemilihan negara bagian atau pemilihan sela yang akan diadakan," kata Muhyiddin dalam pidato langsungnya pada hari yang sama.
Baca Juga: Jangan Lewatkan, Ibu-Ibu Harus Tahu, Ini Tips untuk Mengatasi Rasa Nyeri Saat Menyusui