Merasa Sedih Secara Tiba-tiba? Ketahui 5 Tahap Kesedihan yang Datang dengan Diagnosis Medis

- 29 Juni 2021, 12:20 WIB
Merasa Sedih Secara Tiba-tiba? Ketahui 5 Tahap Kesedihan yang Datang dengan Diagnosis Medis
Merasa Sedih Secara Tiba-tiba? Ketahui 5 Tahap Kesedihan yang Datang dengan Diagnosis Medis /*mantrapandeglang.com/Pixabay/StockSnap



MANTRA PANDEGLANG – Kesedihan merupakan keadaan tidak mengenakan untuk seseorang, dapat mengganggu mental, fisik dan juga emosional.

Faktanya, perubahan besar terjadi setelah seseorang mengalami kesedihan paling mendalam, baik perubahan seseorang menuju kearah yang lebih baik, ataupun malah sebaliknya.

Seseorang yang mampu berpikir jernih dan mengambil hikmah dari kesedihan akan membangkitkannya menuju kearah yang positif.

Baca Juga: Perhatikan, 5 Benda Beresiko Tularkan Covid-19, Handphone Salah Satunya

Lalu, jika seseorang melihat kesedihan melalui keputusasaan, maka yang akan timbul adalah sisi negatif dari kesedihan tersebut.

Dilansir mantrapandeglang.com dari Healthline pada selasa 29 juni 2021, berikut 5 tahap kesedihan yang datang dengan diagnosis medis.

1. Penolakan
 
Orang yang sering mengalami kesedihan mungkin sudah familiar mendengar kata penolakan, ini merupakan awal dari sebuah kesedihan.
 
Sederhananya, adalah upaya menolak kenyataan. Tidak bisa menerima apa yang sudah terjadi di kehidupannya.
 
Akibat perubahan keadaan dalam hidup, maka pikiran dan tubuh harus bekerja untuk memproses situasi tersebut.
 
2. Marah
 
Emosi yang sangat kuat pada situasi kehidupannya, adalah kemarahan baik kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat sekitar, dan bahkan kepada dunia.
 
Ketika kemarahan memuncak pada diri sendiri, artinya anda telah mengetahui keadaan yang sedang dialami, tetapi bukan berarti anda mampu menerimanya.
 
Terkadang lebih mudah untuk terjerumus dengan pergaulan, yang tidak seharusnya anda lakukan, atau bahkan bisa memicu perkelahian.

Baca Juga: Tak Hanya Bantu Turunkan Berat Badan, ini 5 Manfaat Lain Buah Kesemek bagi Kesehatan
 
3. Depresi
 
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus-menerus merasa sedih dan tertekan serta kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup sehari-hari.
Depresi juga merupakan sesuatu yang sering membutuhkan layanan tambahan, seperti konseling. Untuk intervensi krisis, silahkan cari sumber daya ini tentang cara menjaga diri Anda tetap aman selama proses rentan ini.
 
4. Tawar-menawar atau negosiasi
 
Dalam tahap ini sering muncul pertanyaan “bagaimana jika?”
 
Keadaan seperti ini merupakan kondisi menyalahkan apa yang sudah terjadi, dan menanyakan tentang ”bagaimana jika saya melakukan apa yang tidak dilakukan kala itu.”
 
Meskipun ini tidak sama dengan penyangkalan, di mana Anda mencoba menutup kenyataan, tahap ini mungkin terasa serupa karena Anda memikirkan semua cara agar situasinya bisa berubah secara berbeda.
 
Meskipun Anda tidak dapat benar-benar mengubah masa lalu (atau memprediksi masa depan), bernegosiasi dengan kesehatan Anda dapat menjadi cara untuk memproses kenyataan baru ini.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Kecapi bagi Kesehatan, Turunkan Demam hingga Kontrol Gula Darah
 
5. Penerimaan
 
Tahap terakhir dari kesedihan biasanya penerimaan.
 
Penerimaan realitas. Penerimaan rasa sakit. Penerimaan tentang betapa berbedanya hubungan Anda dengan tubuh Anda sekarang.
 
Penting untuk dicatat, bahwa penerimaan tidak berarti bahwa Anda harus bahagia atau senang dengan semua yang terjadi pada tubuh dan kesehatan Anda. Penerimaan tidak harus berarti kepuasan.
 
Anda mungkin masih merasa marah dan tertekan dan kewalahan dengan situasi Anda, tetapi ini tidak masalah.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Sumber: Healthline


Tags

Terkait

Terkini