Praktisi Spiritual Jawa Sarankan Pakai Baju Warna Cerah ini Saat Berkunjung ke Pantai Selatan

15 Desember 2021, 13:00 WIB
Praktisi Spiritual Jawa Dwi Sundari sarankan wisatawan untuk memakai baju dengan warna cerah saat berkunjung ke Pantai Selatan /*/mantrapandeglang.com/Kanal Youtube Dewi Sundari Praktisi Kejawen

MANTRA PANDEGLANG - Praktisi Spiritual Jawa Dwi Sundari menyarankan kepada wisatawan untuk memakai baju warna cerah saat berkunjung ke Pantai Selatan.

Seperti diketahui, Pantai Selatan yang terletak di Pulau Jawa ini sangat kental dengan mitos dan hal mistisnya yang melegenda.

Dari sosok Ratu Kidul atau Roro Kidul sang penguasa Pantai Selatan, hingga larangan memakai baju warna hijau.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Mungkin tak sedikit yang telah mengetahui bahwa ada salah satu mitos yang melarang kepada wisatawan untuk tidak memakai baju warna hijau saat berkunjung ke Pantai Selatan.

Sebelum mengulas lebih jauh terkait warna baju yang disarankan oleh praktisi spiritual kejawen, Dewi Sundari saat berkunjung ke Pantai Selatan ini.

Dewi Sundari mencoba menjelaskan terkait alasan kenapa wisatawan dilarang memakai baju hijau saat berada di Pantai Selatan.

Menurut Dewi Sundari jika seseorang keras kepala dan memakai baju hijau ke Pantai Selatan maka akan menjadi korban kemarahan Ratu Kidul.

"Jika kita bertindak keras kepala dan nekat memakai baju hijau ke Pantai Selatan maka dipercaya kita akan menjadi korban kemarahan Ratu Kidul dan terseret ombak lautan," kata Dewi Sundari Sundari seperti dilihat mantrapandeglang.com dari kanal Youtube miliknya Dewi Sundari Praktisi Kejawen pada Rabu, 15 Desember 2021.

Praktisi spiritual Jawa ini pun menyebut, memakai baju hijau saat berada di Pantai Selatan dianggap sangat berbahagia.

"Intinya memakai baju hijau saat berada di pantai selatan dianggap sangat berbahagia," ujarnya.

Dewi Sundari pun mengingatkan meski sekalipun tidak ada unsur bahayanya kita sudah semestinya menghargai dan menghormati tradisi.

Baca Juga: Mitos Nyi Roro Kidul Versi Banten Kidul, Kalahkan Para Pangeran Muda hingga Dijuluki 'Penguasa Laut Selatan'

"Ibaratnya kita datang sebagai pengunjung, sebagai tamu sudah sewajarnya kita mengikuti aturan tuan rumah, tidak boleh memakai baju hijau terlepas dari ada atau tidak adanya bahaya soal ombak yang mengancam," sambungnya.

Lebih lanjut, pakar metafisika kejawen ini juga mengatakan jika dinalar sendiri ombak sudah sewajarnya buta warna.

"Agak sulit kita memahami misalnya ada dua orang di satu titik yang sama dimana ombak tengah menggulung, tetapi satu orang ditarik ombak sedangkan satu lagi tidak hanya karena warna bajunya. Kejadian itu tentunya sangat sulit kita terima nalar," jelasnya.

Lalu, wanita cantik kelahiran Jepara ini pun menuturkan tetapi yang mestinya sangat mudah kita terima nalar adalah bahwasanya arus mematikan yang berasal dari laut.

"Memang bisa saja menyeret wisatawan dan kejadiannya berlangsung sangat cepat, hanya dengan 5 detik saja tau-tau orang sudah bisa terseret hingga sejauh 100 meter lepas pantai inilah yang harus kita waspadai. Terlebih lagi, arus yang mematikan ini cenderung lebih tenang kelihatannya," terangnya.

Kaitannya dengan baju warna hijau ia menjelaskan bahwa dalam kondisi dimana seorang wisatawan terseret ombak tenang akan jauh lebih sulit baginya untuk diselamatkan.

"Sebab warna hijau akan menyatukan dengan air laut, sehingga akan mustahil kita menemukan koran dengan cepat," ungkapnya.

Oleh karena biru, Dewi Sundari menyarankan apabila kita ingin lebih amannya upayakan memakai baju berwarna cerah saja entah itu oranye atau merah muda

"Jadi dalam kondisi darurat akan lebih mudah untuk menyelamatkan anda," ujar Dewi.

Sebagai imbuhan, Dwi Sundari menyampaikan manakala kita berada di pantai dan terseret arus sangat pantang bagi kita untuk berenang tegak lurus melawan arus untuk kembali menuju pantai,

"Karena ini justru akan membuat kita kehabisan energi, kehabisan nafas dan memperbesar kita tenggelam di laut," tuturnya.

Baca Juga: 10 Mitos Tentang Corona Virus Dibongkar, Apakah Benar?

Dengan demikian, ia mengatakan jika banyak korban ombak baru dapat ditemukan dalam beberapa jam atau bahkan beberapa hari, bahkan tidak jarang koran tidak ditemukan jasadnya sama sekali

"Hal ini dikarenakan ada kemungkinan jasad korban tersangkut cerukan karang laut sehingga tidak dapat muncul kembali ke permukaan," jelasnya.

Intinya, Dewi Sundari menyarankan apabila anda berlibur ke pantai dan ingin turun untuk berenang pastikan cari area yang aman memakai baju berwarna cerah hindari warna hijau

"Dengan demikian, anda akan lebih mudah mendapatkan pertolongan dalam kondisi darurat," pungkasnya.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler