Network
MANTRA PANDEGLANG – Peringatan upacara hari raya galungan dan kuningan 2021 jatuh pada Rabu, 14 April sampai Sabtu, 24 April.
Hari Galungan merupakan perayaan bagi umat Hindu untuk memperingati hari dimana alam semesta jagad raya dibuat beserta seluruh isinya.
Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, menjelaskan Galungan digunakan untuk merayakan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma). Sebagaimana dikutip mantrapandeglang.com dari laman resmi dispar.buleleng.go.id.
Baca Juga: Ketahui, 5 Tips atau Trik bagi Anak agar Tidak Mudah Lapar saat Belajar Puasa Ramadhan 2021
Baca Juga: Aneka Resep Kolak Pisang, Cocok untuk Takjil Buka Puasa, Manis dan Nikmat
Sebagai rasa syukur, umat Hindu melakukan upacara persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara. Hari raya Galungan diperingati umat Hindu setiap 6 bulan Bali (210 hari) yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) yang menjadi simbol kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).
Dalam rangkaian upacara peringatan Galungan, pustaka-pustaka menjelaskan bahwa sejak Redite Pahing Dungulan umat didatangi Kala-tiganing Galungan. Yakni : Sang Bhuta Galungan, Sang Bhuta Dungulan, dan Sang Bhuta Amangkurat.
Disebutkan bahwa dalam pustaka-pustaka tersebut mereka merupakan simbol angkara (keletehan).
Jadi umat berperang, tetapi bukan melawan musuh berbentuk fisik, melainkan kala keletehan dan adharma atau kejahatan. Berjuang, berperang antara dharma atau kebaikan untuk mengalahkan adharma. Melihat nama-nama itu, dapat diartikan sebagai berikut:
Hari Pertama, Sang Bhuta Galungan. Galungan berarti berperang ata bertempur. Berdasarkan ini, boleh diartikan bahwa pada hari Redite Pahing Dungulan baru kedatangan bhuta (kala) yang menyerang (manusia baru sekedar diserang).
Hari Kedua, Sang Bhuta Dungulan. Ia mengunjungi manusia pada hari Soma Pon Dungulan keesokan harinya. Kata Dungulan berarti menundukkan/ mengalahkan.
Hari Ketiga, Sang Bhuta Amangkurat. Hari Anggara Wage Dungulan manusia dijelang oleh Sang Bhuta Amangkurat. Amangkurat sama dengan menguasai dunia. Dimaksudkan menguasai dunia besar (Bhuwana Agung), dan dunia kecil ialah badan kita sendiri (Bhuwana Alit).
