Network
Setelah ayahandanya wafat, kepengasuhan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Istiqlaliyah yang berdiri sejak tahun 1957 M dilanjutkan oleh KH. Uci Turtusi.
Baca Juga: Spoiler Dr. Stone Chapter 191 Senku: Seluruh Dunia Membatu, Lagi! Bagaimana Mereka Akan Bangkit?
Lingkungan komplek pesantren saat ini terdapat empat masjid, tiga masjid berada di dalam pesantren dan satu lagi berada di luar pesantren.
Dengan berdirinya empat masjid tersebut, menjadi hal menarik karena pondok pesantren ini berbeda dari pondok pesantren pada umumnya, yang hanya memilik satu masjid saja.
Setiap Ahad ba’da Subuh, Pesantren Salafiyah Al-Istiqlaliyah rutin mengadakan majelis ilmu bagi masyarakat luar yang langsung dipimpin oleh KH. Uci Turtusi.
Tradisi ini telah lama ada sejak masa kepemimpinan Abuya Dimyathi al-Bantani. Jumlah jamaah yang mengikuti pengajian ini sangat ramai, tidak kurang dari 5.000 orang yang datang dari sekitar wilayah Tangerang, Banten, Bogor, Bekasi dan juga Jakarta.
Dalam majlis ilmu itu, materi yang diberikan lebih mengarah kepada bimbingan kerohanian, etika keagamaan dan nasehat-nasehat yang menenangkan seluruh masyarakat.
Baca Juga: Preview One Piece Episode 969: Roger dan Krunya Menangis, Oden Kembali ke Wano
Hal ini menjadi kebutuhan dasar spiritual bagi masyarakat luas terutama di wilayah Tangerang.
Kehadiran masyarakat pada di maslis ilmu juga tidak lepas dari kebesaran sosok Abuya Uci Turtusi sebagai ulama kharismatik yang dikenal memiliki kedalaman ilmu agama dan keberkahan sebagai seorang ulama.
