MANTRA PANDEGLANG - Berikut 10 contoh puisi tema kemerdekaan pada HUT RI ke-76 cocok untuk anak SD SMP SMA pada lomba 17 Agustus 2021.
Pada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus, disetiap tahunnya sering sekali mengadakan perlombaan.
Sebagai bentuk partisipasi di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 76 tahun, masyarakat umum terlebih pada jenjang anak SD SMP SMA dapat mengasah kemampuan dan keberanian untuk tampil di acara perayaan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: 15 Pantun Singkat Tema Merdeka di HUT RI ke- 76 Pada 17 Agustus 2021, Cocok Dijadikan Perlombaan
Berikut mantrapandeglang.com rangkum dari berbagai sumber, inilah 10 contoh puisi tema kemerdekaan HUT RI ke-76 untuk jenjang SD SMP SMA pada lomba 17 Agustus 2021.
1. Aku Cinta Indonesia
Negeri ini adalah negeri yang elok
Penuh warna dan keindahan
Negeri ini adalah negeri yang makmur
Tanah tumpah darahku yang mulia
Jayalah Negeriku. INDONESIA.
2. Satu Kata “Merdeka”
Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah
Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
Sebuah harga yang harus dibayar
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
Demi terwujudnya satu kata
Merdeka!
3. Laskar sabilillah
(Pejuang T.R.I)
Jasamu abadi
Doa kami menyertai
Riwayatmu terpatri
Di tanah ini, di hati.
4. Kemerdekaan ini
(Rayhandi)
Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan
Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis
Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantu
Kemerdekaan ini adalah darah
Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai
Baca Juga: 7 Lomba Virtual Saat Pandemi Covid-19, Pada HUT RI ke-76, Salah Satunya Dance Challenge di TikTok
Kemerdekaan ini adalah nyawa
Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang
Semuanya untuk indonesia
Semuanya untuk senyum anak indonesia
Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah.
5. Setajam Senjata Runcing
Diujung senjata runcing
Setajam pedang siap menyayat
Pertaruhan nyawa menentang
Mengoyah jiwa musuh hingga gentar
Pahlawan berjuang hingga raib
Meraih kemenangan untuk kebebasan
Rasa gentar dan takut terlenyapkan
Usaha sampai tumpah darah tiada usai
Kemerdekaan telah membebaskan bekapan
Kini dapat bernapas tanpa sesak
Jasa pahlawan menjadi saksi
Siap siaga hingga merdeka
6. Hari Itu, Bangsaku Bahagia
(Karya: Asty Kusumadewi)
Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Indonesia Lagu Queendom dari Red Velvet yang Rilis Hari Ini
Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua
Penjajahan dimana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa
Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk Merdeka!
Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Hari Itu Bangsaku Bahagia
17 Agustus 1945
7. Atas Kemerdekaan
(Sapardi Djoko Damono)
Atas Kemerdekaan
kita berkata : jadilah
dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut
di atasnya : langit dan badai tak henti-henti
di tepinya cakrawala
terjerat juga akhirnya
kita, kemudian adalah sibuk
mengusut rahasia angka-angka
sebelum Hari yang ketujuh tiba
sebelum kita ciptakan pula Firdaus
dari segenap mimpi kita
sementara seekor ular melilit pohon itu :
inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah
8. Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari
Sederhana dan murni
Impian remaja Hikmah kehidupan
berNusa berBangsa berBahasa
Kewajaran napas dan degub jantung
Keserasian beralam dan bertujuan
Lama didambakan menjadi kenyataan
wajar, bebas seperti embun
seperti sinar matahari
menerangi bumi di hari pagi
Kemanusiaan Indonesia Merdeka
17 Agustus 1945
9.Merdeka atau Mati
Genangan darah tumpah di atas tanah tak bertuan
Beratus-ratus nyawa melayang
Bergelimpangan di atas tanah tak bertuan
Sebuah tanah lapang yang dahulu
Menjadi medan perang
Seorang pejuang berteriak lantang
Mengangkat tinggi panji kemenangan
Gagah berani memegang senjata
Melawan penjajah hina dan nista
Dua kata menjadi pilihan
Merdeka atau mati
Tak ada lain selain itu
Kecuali merdeka atau mati
Hujan peluru memberondong tubuh kekarnya
Tetap tegak meski tubuh berlubang
Tertembak peluru tajam
Darah bercucuran membanjiri medan perang
Meski namamu tak kami kenal
Meski jasadmu tertimbun bersama gundukan tanah
Atau ragamu berserakan hancur lebur
Terkena ledakan senjata penghancur
Namun kau lah pahlawan sejati kami
Yang telah mengorbankan jiwa dan ragamu
Demi sebuah hak kebebasan
Yakni kemerdekaan
Sekali lagi lantangkan dua pilihan!
Merdeka! atau mati
10. Bung Karno
(Nadhir Wardhana, 2018)
Ohh,, anak kandung ibu pertiwi..
117 tahun lalu, telah mekar sekuntum bunga mawar Yang mengharumkan tanah Jawa,
Menggetarkan alam raya.
Ohh,, bunga bangsa…
Lelaki sawo matang,
Berkopiah hitam,
bertubuh tegak,
berparas menawan,
Yang lahir dari kandungan
Ibu yang dermawan,
Yang dibesarkan di kumpulan
Orang hebat di tanah Jawa
Setiap katamu dipuja,
Setiap langkahmu membangkitkan semangat
Jiwa-jiwa yang putus asa.
Wahai sang proklamator bangsa..
Kalau bukan karena kau,
Tak akan pernah ada kata merdeka.
Kalau bukan karena kau,
Tak aka nada Indonesia.
***