Hari Pramuka Indonesia Ke-60 dari Istilah Belanda 'Padvinder' hingga 'Pandu' Diperingati Tiap 14 Agustus

- 5 Agustus 2021, 13:31 WIB
Hari Pramuka Indonesia Ke-60 dari Istilah Belanda 'Padvinder' hingga 'Pandu' Diperingati Tiap 14 Agustus
Hari Pramuka Indonesia Ke-60 dari Istilah Belanda 'Padvinder' hingga 'Pandu' Diperingati Tiap 14 Agustus /Pixabay /Sasint

MANTRA PANDEGLANG - Berikut ini sejarah hari pramuka Indonesia Ke-60, dari zaman Belanda dengan istilah Padvinder hingga Pandu, yang diperingati 14 Agustus setiap tahunnya.

Hari Pramuka Indonesia saat ini sudah diperingati ke-60, itu bermula ketika masih pada zaman Belanda yang memunculkan organisasi milik Belanda pada tahun 1912.

Hingga pada era Presiden Soekarno, tepat nya pada 14 Agustus 1961, gerakan pramuka ini terjadi, ketika Sri Sultan Hamengkubuwono IX menerima panji Gerakan Pramuka dari sang Presiden RI pertama.

Baca Juga: 19 Link Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H Keren dan Menarik Cocok Dibagikan di Media Sosial

Untuk lebih mengenal sejarah berdirinya Hari
Pramuka, sebagaimana dilansir mantrapandeglang.com dari museum sumpah pemuda kemdikbud pada Kamis, 5 Agustus 2021. Berikut sejarah Hari Pramuka Indonesia yang diperingati setiap 14 Agustus.

Awal mulanya organisasi Pramuka ini terbentuk adanya kemunculannya organisasi milik Belanda pada tahun 1912 dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) .

Setelah itu, pada 1916 mengalami perubahan nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP).

Pada tahun 1916 juga Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Dengan munculnya JPO ini ternyata memicu gerakan nasional untuk membuat organisasi yang sejenis.

Baca Juga: Rayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H dengan Kata-kata Ucapan yang Bisa Anda Bagikan di Media Sosial

Organisasi itu seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS) dan dan penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie).

Namun pada tahun 1926 adanya peleburan dua organisasi kepanduan, seperti Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Dengan begitu banyaknya organisasi yang serupa. Akhirnya Belanda melarang organisasi kepramukaan milik Belanda dengan nama atau istilah Padvinder.

Untuk itu, tokoh nasional seperti K.H Agus Salim akhirnya memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.

Setelah lahir organisasi Kepanduan, pada 23 Mei 1928 muncul PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia).

Lalu setelah merdeka, pada 28 Desember 1945 lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia.

Namun, organisasi kepanduan ini ternyata adanya kelemahannya dari beberapa federasi. Untuk itu maka dibentuklah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Baca Juga: Link Baca Manga One Piece Chapter 1021: Berlanjutnya Duel Robin vs Black Maria

Pada 9 Maret 1961, Preseiden Soekarno mempunyai rencana untuk memperbaharui organisasi kepanduan. Akhirnya Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia.

Menurut Presiden, aktivitas pendidikan dan kepanduan harus disatukan dan menjadi nama Pramuka.

Dengan demikian, Presiden membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka, yang beranggotakan Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh, serta Achmadi.

Setelah pembentukan tersebut, maka ini dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka, yang mengeluarkan keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka, maka peristiwa ini disebut sebagai Hari permulaan Tahun kerja

Pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan orgnaisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Preiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.

Baca Juga: Prediks Spoiler Solo Leveling chapter 162: Jin Woo VS Dark Emperor Ashborn dan Dapatkan Kekuatan Baru

Adanya MAPINAS tersebut, ditandai dengan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka.

Dengan begitu, rapat tersebut dihadiri oleh ribuan anggota pramuka, dimana untuk memperkenalkan gerakan pramuka kepada masyarakat.

Oleh karena itu, peristiwa ini dikenal sebagai Hari Lahir Pramuka, hingga sampai kini perayaan Hari Ulang Tahun Pramuka tetap dilaksanakan dan tetap diperingati sebagai wujud penghormatan kepada para tokoh Indonesia yang telah memperjuangkan untuk membentuk gerakan kepanduan.

Nah itulah sejarah Hari Pramuka Indonesia Ke-60, dari istilah Belanda 'Padvinder' hingga 'Pandu' yang diperingati setiap 14 Agustus.***

Editor: Andi syahidan


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah