Jakarta Macet, Relawan Pengendara Sepeda Motor Bantu Ambulans Lewati Kemacetan, Widiatmoko: Spontanitas

- 18 April 2021, 09:29 WIB
Ilustrasi, Jakarta Macet, Relawan Pengendara Sepeda Motor Bantu Ambulans Lewati Kemacetan, Widiatmoko: Spontanitas
Ilustrasi, Jakarta Macet, Relawan Pengendara Sepeda Motor Bantu Ambulans Lewati Kemacetan, Widiatmoko: Spontanitas /Antara Foto/Novrian Arbi/

Posting media sosial dibagikan dan dibagikan ulang. Hanya dalam beberapa minggu, 150 orang bergabung meskipun tidak ada yang dibayar dan setiap orang harus membayar bahan bakar dan peralatan mereka sendiri.

Kadang-kadang, anggota memodifikasi sepeda motor mereka agar sesuai dengan pekerjaannya dengan menambahkan sirene, lampu banjir, lampu kilat merah dan biru, serta kotak samping untuk menyimpan kotak P3K, semuanya dari kantong mereka sendiri.

Sebagian besar anggota asli berasal dari Jakarta dan pinggiran kota sekitarnya, kata pekerja bantuan bencana berusia 28 tahun itu. “Tapi ada juga orang dari kota lain di Indonesia yang berminat untuk mendirikan cabang sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari ini Minggu, 18 April 2021: RCTI, SCTV, GTV, RTV, MNC, NET dan Trans

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Minggu 18 April 2021: Tak diizinkan Papanya, Ken terpaksa Putuskan Hubungannya?

Saat jumlahnya bertambah, Widyatmoko mengatakan beberapa anggota mulai mendorongnya untuk mengubah IEA menjadi organisasi formal, yang mereka lakukan pada Oktober tahun itu.

“Kelompok itu tidak hanya terdiri dari relawan tetapi juga pengemudi ambulans yang kami temui di jalanan. Setelah kami mengawal mereka, kami memberi tahu mereka: 'Jika Anda membutuhkan bantuan kami lagi, kami dapat mengatur sesuatu dan berkoordinasi.'

Pengemudi ambulans segera mulai memberi tahu rekan dan atasan mereka tentang IEA. Dari mulut ke mulut, organisasi ini sekarang bekerja dengan hampir setiap rumah sakit dan penyedia ambulans di seluruh negeri.

IEA juga mendapat perhatian dari Palang Merah Indonesia, departemen pemadam kebakaran dan berbagai lembaga dan organisasi bantuan bencana.

“Ini telah berkembang menjadi lebih dari sekedar ambulans pengawal. Anggota kami dilatih dalam pertolongan pertama jadi terkadang kami bertindak sebagai penanggap pertama. Kami dilatih dalam mitigasi bencana. Begitu pun di daerah yang tidak macet, kami tetap hadir, ”ujarnya seraya menambahkan bahwa pelatihan diberikan oleh Palang Merah Indonesia.

Halaman:

Editor: Neng Tita Tania

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini