Jakarta Macet, Relawan Pengendara Sepeda Motor Bantu Ambulans Lewati Kemacetan, Widiatmoko: Spontanitas

- 18 April 2021, 09:29 WIB
Ilustrasi, Jakarta Macet, Relawan Pengendara Sepeda Motor Bantu Ambulans Lewati Kemacetan, Widiatmoko: Spontanitas
Ilustrasi, Jakarta Macet, Relawan Pengendara Sepeda Motor Bantu Ambulans Lewati Kemacetan, Widiatmoko: Spontanitas /Antara Foto/Novrian Arbi/

Ditemukan bahwa pada hari-hari tertentu, jalan di kota metropolitan bisa 95 persen macet.

Kota ini juga menjadi rumah bagi pengemudi nakal, dengan hampir 500.000 pelanggaran lalu lintas dicatat oleh polisi Jakarta setiap tahun.

Ambulans sering menemukan ambulans terjebak macet di Jakarta dan nyawa terkadang hilang karena ambulans tidak dapat mencapai tujuan tepat waktu.

Baca Juga: Spoiler Love Story The Series Minggu, 18 April: Akhir dari Hubungan Ken dan Maudi

“Saya merasa kesal setiap kali saya melihat orang tidak menyerah pada ambulans. Bagaimana orang bisa begitu tidak peka untuk tidak memberikan jalan yang benar ke ambulans? ” Sebastian Dwiantoro, 23 tahun, koordinator wilayah IEA untuk pinggiran Jakarta, Depok, mengatakan kepada CNA.

“Ambulans adalah kendaraan darurat. Sementara itu, kami melihat menteri dan VIP lainnya menerima pengawalan kendaraan. Dan orang memberi jalan kepada mereka. Mengapa ambulans tidak menerima pengawalan mereka sendiri?"

Anggota IEA mengatakan bahwa pandemi telah memaksa mereka untuk bekerja lebih lama, mengawal lebih banyak ambulans dan lebih jauh. Tapi itu semua sepadan ketika mereka menerima ucapan terima kasih dari anggota keluarga pasien.

IEA sekarang memiliki hampir 2.000 anggota dengan perwakilan di 80 kota dan kotamadya di seluruh Indonesia, sesuatu yang pernah terbayangkan oleh pendiri grup Nova Widyatmoko yang hanya ingin membuat grup obrolan untuk pengendara sepeda motor yang berpikiran sama pada Maret 2017.

“Setiap hari, saya harus melewati jalanan yang sangat padat. Hampir setiap hari, saya menemukan ambulans terjebak macet. Terkadang, karena spontanitas, saya membantu membersihkan jalur ambulans dan terkadang pengendara lain juga membantu,” kata Widyatmoko.

“Itu membuat saya berpikir, bagaimana jika saya bisa mengumpulkan semua orang ini dan membentuk kelompok sehingga kami dapat berkomunikasi lebih baik dan membantu lebih banyak ambulans secara lebih teratur? Saya menulis posting Facebook dan membagikannya dengan teman-teman saya. Saya membuat grup WhatsApp dan menyebutnya Ambulans Pengawal Indonesia.”

Halaman:

Editor: Neng Tita Tania

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini