Amankah Vaksinasi COVID-19 Saat Berpuasa? Ini Tanggapan Para Pakar

9 April 2021, 15:43 WIB
Ilustrasi Amankah Vaksinasi COVID-19 Saat Berpuasa? Ini Tanggapan Para Pakar /Gustavo Fring/Pexels/

MANTRA PANDEGLANG - Bagi Anda yang belum mendapat giliran vaksinasi, dan diperkirakan terjadwal pada pertengahan April, tepatnya setelah memasuki bulan Ramadhan. Mungkin bertanya-tanya apakah aman vaksinasi saat berpuasa? 

Menanggapi pertanyaan tersebut, para pakar kesehatan, salah satunya Prof. Yoga Aditama mengatakan bahwa vaksinasi saat berpuasa aman-aman saja.

"Vaksin dalam puasa Ramadhan tentu aman saja, sama seperti vaksinasi di bulan biasa," kata dia sebagaimana dikutip mantrapandeglang.com dari AntaraNews.com pada Jum'at 9 April 2021.

Baca Juga: Terkait Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Dokter Australia: Pembalikan Lelucon, ini Mimpi Buruk

Baca Juga: Berikut Manusia yang Allah SWT Janjikan Rezekinya Berlimpah, Salah Satunya Gemar Beristighfar

Menurut Mantan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes itu, kalaupun ada keluhan maka sebaiknya Anda melaporkannya pada petugas kesehatan. Namun sejauh ini, keluhan terkait vaksin sebatas pegal, kemerahan dan bengkak pada lokasi yang disuntik.

Tak semua orang merasakan keluhan saat divaksin dan Shara, seorang awak media yang baru mendapatkan dosis pertama vaksin pada akhir Maret lalu, salah satunya.

Di sisi lain, kolega Shara, Iit yang sudah menyelesaikan dua dosis vaksin mengaku hanya merasa pegal beberapa saat di bagian yang disuntik walaupun saat itu dia dalam kondisi kurang tidur.

Lalu, apakah ada perbedaan pada respon imun antara orang yang divaksin saat berpuasa dan tidak? Kepala Laboratorium di Fakeeh University Hospital, Dubai, Dr. Palat Menon mengiyakan. Menurut dia, respon imun dua kali lebih efektif pada orang yang berpuasa.

"Saya akan menyarankan orang untuk melakukan vaksinasi COVID-19 saat mereka berpuasa. Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksinasi karena takut akan beberapa efek samping. Kedua, respon imun dikatakan dua kali lebih efektif saat orang berpuasa," tutur dia seperti dikutip dari Gulf News.

Dia menuturkan, saat seseorang berpuasa 12 jam, baik untuk tujuan keagamaan atau medis, makrofag dalam sistem kekebalan bekerja lebih cepat, membersihkan semua puing atau sel yang sakit atau mati dan juga racun.

"Proses ini disebut autophagy dan selama periode ini sistem imun menjadi sangat sensitif dan efektif. Puasa intermiten diketahui efektif untuk diabetes, tuberkulosis dan pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi vaksinasi selama periode puasa baik-baik saja," kata dia.

Kalau memungkinkan, Anda bisa memilih waktu menjelang waktu berbuka puasa apabila khawatir mengalami efek samping, menurut dokter spesialis patologi klinis di Medeor Hospital Laboratory, Dr.Gunjan Mahajan.

Baca Juga: Fadli Zon Sindir Soal TMII, Teddy Gusnaidi: Jangan Sampai Hutang ke Negara Selama 44 Tahun Gak Dibayar

Baca Juga: Indonesia Patut Bangga! Pendeteksi Covid-19 Karya Anak Bangsa Sudah Mulai Diterapkan di Bandara Bali

"Bila memungkinkan, orang yang takut menderita efek samping dapat memilih beberapa jam sebelum buka puasa untuk mendapatkan suntikan, melanjutkan untuk istirahat dan kemudian mendapatkan kembali energi ketika mereka mengakhiri puasa untuk hari itu," tutur Mahajan.

Namun, bisa juga Anda memilih untuk mendapatkan vaksinasi di pagi hari segera setelah sahur karena secara medis, tidak ada kontra indikasi vaksinasi selama puasa.***

Editor: Neng Tita Tania

Sumber: AntaraNews

Tags

Terkini

Terpopuler