Inilah Hal-hal yang Dapat Batalkan Puasa Ramadhan 2022 Salah Satunya Makan dan Minum dengan Sengaja

- 18 Maret 2022, 15:40 WIB
Inilah Hal-hal yang Dapat Batalkan Puasa Ramadhan 2022 Salah Satunya Makan dan Minum dengan Sengaja
Inilah Hal-hal yang Dapat Batalkan Puasa Ramadhan 2022 Salah Satunya Makan dan Minum dengan Sengaja //Unsplash.com/Katerina Kerdi

MANTRA PANDEGLANG - Berikut ini kami sajikan informasi mengenai hal-hal yang membatalkan puasa Ramadhan 2022 makan dan minum dengan sengaja salah satunya.

Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu shaum yang berarti mencegah atau menahan.

Dalam Islam, puasa merupakan salah satu ibadah untuk manusia agar bisa menahan hawa nafsunya mulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

Baca Juga: Resep Cara Membuat Cimol Anti Gagal untuk Menu Berbuka Puasa Ramadhan 2022 yang Lezat dan Nikmat

Dalam Alquran Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,(QS Al-Baqarah: 183).

Sebagai salah satu bentuk ibadah, puasa tidak selamanya berjalan lancar. Puasa yang bernilai ibadah memiliki syarat dan bisa batal jika mengalami melanggar syarat-syarat tertentu.

Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber berikut Hal-hal yang membatalkan puasa Ramadhan 2022 yang patut dihindari.

1. Muntah dengan Sengaja

Muntah adalah mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut merupakan hal-hal yang membatalkan puasa.

Ini bisa terjadi disengaja ataupun tidak. Ada banyak hal yang bisa menyebabkannya, salah satu muntah yang disengaja adalah dengan memasukkan jari ke mulut hingga akhirnya makanan keluar kembali.

Jika seseorang muntah tanpa disengaja atau muntah secara tiba-tiba, maka puasanya tetap sah selama tidak ada sedikit pun dari muntahannya yang tertelan kembali. Namun, jika muntahannya tertelan dengan sengaja maka puasanya batal.

Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya menqadha puasanya. Dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya menqadha puasanya,(HR Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

2. Sengaja Berhubungan Seksual

Hal-hal yang membatalkan puasa selanjutnya adalah berhubungan suami istri tidak pada waktunya.

Jika sengaja berhubungan seksual di siang hari saat puasa, bukan hanya batal puasa tapi juga dikenai denda atas perbuatannya. Yakni berpuasa selama 2 bulan berturut-turut.

Allah SWT berfirman: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.

 Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu. (QS Al-Baqarah : 187).

3. Haid dan Nifas

Puasa adalah salah satu larangan saat haid dalam Islam bagi perempuan. Para ulama mahdzab fiqh menyepakati bahwa keluarnya darah haid dan nifas membuat seorang perempuan tidak boleh berpuasa.

Baca Juga: Resep Takjil! Menu Berbuka Puasa Ramadhan 2022 dengan Membuat Olahan Cimol Pedas

Imam Nawawi, seorang ulama hadist mengatakan bahwa, Kaum muslimin sepakat bahwa perempuan haid dan nifas tidak wajib shalat dan puasa dalam masa haid dan nifas tersebut, (Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 3/250).

Selain hal-hal yang membatalkan puasa, perempuan haid atau nifas wajib untuk mengqadha puasanya.

 Umumnya darah haid keluar selama satu minggu, dan paling lama masa haid selama 15 hari. Masa nifas biasanya 40 hari, sedangkan paling lama adalah 60 hari.

Apabila setelah itu tidak ada lagi darah yang keluar, maka perempuan telah suci dan harus mandi wajib. Jika masih tersisa waktu untuk puasa seperti masih berada dalam bulan Ramadhan, maka perempuan tersebut wajib menjalankan puasanya hingga bertemu dengan hari Idul Fitri.

4. Makan dan Minum dengan Sengaja

Makan dan minum adalah hal-hal yang membatalkan puasa.

 Meski keduanya adalah kebutuhan, namun hal ini dilarang selama seseorang menjalankan puasa. Ini adalah tantangan lain yang dihadapi saat puasa agar seseorang bisa mengnendalikan dirinya.

Islam tidak mengajak atau membuat tersiksa umat yang menjalankannya. Allah SWT memberikan perintah menahan nafsu makan dan minum hanya dari pagi hingga magrib, sedangkan di waktu setelahnya umat muslim harus berbuka dan menjalankan sahur.

Puasa bukan berarti menghilangkan atau menghapuskan kebutuhan manusia pada makan dan minum. Hanya saja perlu dikelola dan diatur dengan baik.

Selain itu, seseorang juga harus memperhatikan apa saja makanan yang akan dikonsumsi agar terhindar dari sesuatu yang haram dan dapat mengikis pahala puasa.***

Editor: Ajeng R H


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah