Selain itu diikuti pula dengan tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di atas.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az Zumar: 53).
1. Optimis, Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah
Poin pertama dari Surat Az Zumar ayat 53 ini adalah larangan berputus asa dari rahmat Allah.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah."
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini merupakan seruan kepada para pendurhaka, termasuk orang-orang kafir, agar bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak berputus asa dari rahmatNya.
Jika direnungkan bacaan ayat ini, betapa besarnya rahmat Allah kepada hamba-Nya, meskipun ia durhaka dan melampaui batas, Allah menyeru dengan panggilan yang sangat lembut: 'ibaadii' yang artinya Hamba-hambaKu.