MANTRA PANDEGLANG - Berikut amalan ijazah dari Abuya Maliki Makkah agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Selain itu, Abuya Maliki juga mengatakan jika jasad orang yang mengamalkan doa tersebut tidak akan hancur meski berada di dalam kubur.
Amalan dari Abuya Maliki sendiri disampaikan oleh Abah Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Martapura pada sebuah pengajian tahun 2003.
Baca Juga: Budayawan Sujiwo Tedjo Tiba-tiba Sebut Gus Mus dan Mbah Maimoen Zubair, Ternyata Ini Alasannya
Menurut Abah Guru Sekumpul, amalan doa dari Abuya Maliki tersebut merupakan amalan tahriqot Idrisiyah Habib Ahmad bin Idris.
Dilansir mantrapandeglang.com dari unggahan akun Instagram @khazanahquraishshihab pada Sabtu, 18 Desember 2021, berikut amalan Abuya Maliki tersebut.
لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ
Amalan tersebut dibaca Sebanyak empat kali setiap selesai melaksanakan shalat fardhu.
Beberapa fadhilahnya adalah meninggal dalam keadaan husnul Khatimah dan jasadnya tidak hancur meski didalam kubur.
Selain itu, amalan Abuya Maliki itu juga fadhilatnya setara dengan membaca kalimat "Laa Ilaaha Illallah" Sebanyak 72.000 kali.
Sebagai informasi, Abuya Maliki merupakan seorang ulama masyhur dikota Makkah AlMukarromah.
Pemilik nama lengkap Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki merupakan keturunan mulia yang bersambung secara langsung dengan Nabi Muhammad.
Dia merupakan pewaris keluarga Al-Maliki Al-Hasani di Mekkah yang masyhur yang merupakan keturunan Rasulullah, melalui cucunya, Imam Al-Hasan bin Ali, Radhiyallahu ‘Anhum.
Berikut nasab Abuya Maliki yang bersambung hingga ke Rasulullah Muhammad SAW
Sayyid Alawi al-Maliki (ayah)
Sayyid Abbas al-Maliki (kakek)
Abdul Aziz al-Maliki (kakek buyut)
Muhammad al-Maliki al-Idrisi al-Hasani
Bersambung sampai
Idris al-Azhar
Idris al-Akbar
Abdullah al-Mahd al-Kamil
Hasan al-Mutsanna
Hasan al-Mujtaba Radhiyallahu Anhu
Ali al-Murtadza Karomallahu Wajhah dan Fatimah az-Zahra al-Bathul Radhiyallahu Anha
Abuya Maliki juga merupakan guru para ulama Indonesia seperti Guru Ibad, Guru Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, Guru Syukri Unus dan lainnya.
Abuya Maliki wafat pada tanggal 15 Ramadhan 1425 dan dimakamkan Di pemakaman Jannatul Mu'alla Mekkah.***