Apakah Benar Hewan Qurban Jadi Kendaraan di Akhirat? Simak Jawaban UAH

- 8 Juli 2021, 07:26 WIB
Apakah Benar Hewan Qurban Jadi Kendaraan di Akhirat? Simak UAH Menjawab
Apakah Benar Hewan Qurban Jadi Kendaraan di Akhirat? Simak UAH Menjawab /

MANTRA PANDEGLANG- Banyak beredar  oleh stigma di masyarakat ketika Hari Raya Idul Adha menjelang. Perihal hewan qurban yang menjadi kendaraan di akhirat kelak?.

Keyakinan orang terhadap hewan qurban, bahwa suatu saat nanti hewan tersebut akan menjadi kendaraan untuk melintasi akhirat.

Lalu adakah hadis yang menjelaskan perihal tersebut? Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjawab kekuatan hadits tersebut dan makna yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga: 6 Judul Drakor Terbaik yang Diperankan Jang Na-Ra: Si Pengusir Hantu di Shell Your Haunted House

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, Kesehatan, Keuangan dan Karir Aquarius Kamis 8 Juli 2021: Anda Mungkin Akan Balikan!

Sebagaimana dikutip mantrapandeglang.com dari kanal YouTube UAH pada Kamis, 8 Juli 2021. Berikut penjelasannya .

"Perbaguslah hewan qurban kalian, karena dia akan menjadi tunggangan kalian melewati shirath yang menentukan apakah ke syurga atau ke neraka."

Namun UAH dalam kanal Youtube menjawab, jika hadits ini secara sanadnya lemah, dan banyak para ulama dan  periwayatnya tidak dipercaya. Perihal keutamaannya pun bisa dikayakan kebenarannya.

"Dari segi sanadnya sangat lemah, ga ada asalnya, ada yang palsu. Tapi dari segi matan(isinya) ini bermakna khiasan," kata UAH.

bahwa jadi perkataan ini sesungguhnya bukan maksud menjadi kendaraan tapi perumpamaan atau kiasan.

Dalam ungkapan  bahasa Arab seringkali juga bisa bermakna kiasan.

Ia juga melanjutkan, jika kita bisa mengambil pelajaran dari hadits tersebut bahwa memperbagus hewan qurban bisa menambah pahala.

Baca Juga: My Roommate Is a Gumiho Episode 13, Roh Gunung Ungkap Rahasia Cara Shin Woo Yeo Menjadi Manusia

Dan dengan pahala qurban tersebut, bisa menjadi 'kendaraan' menuju surga Allah Azza wa Jalla.
UAH menegaskan jika kita jangan bersandar pada hadits tersebut secara utuh, tetapi mengambil maknanya. Seperti disebutkan di dalam Alquran, Surah Al Hajj ayat 37 sebagai berikut:

Allah Azza wa Jalla berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

Artinya: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."
Dengan tawa ini adalah kendaraan terbaik
Dari ayat di atas bisa disimpulkan, bahwa yang akan sampai kepada Allah Azza wa Jalla adalah ketakwaan dan keihklasan kita dalam berqurban.

"Jika dengan harta kita yang berlebih, maka cari yang terbaik, terbagus dan paling gemuk. Maka dari situ keihlasan dan amal kita berpeluang bertambah, yang diharapkan membawa kita ke surga," lanjutnya.

Dalam konteks ini kendaraan yang dimaksud  adalah amalnya bukan pada hewannya.
Amal yang didapatkan adalah ketakwaan kepada Allah SWT.

Dengan hewan yang akan diqurbankan yang memang  paling bagus, paling baik bahkan dapat dimungkinkan pahalanya semakin baik. Karena kita sudah mengutamakan dalam dalam berbagi dan berkorban dengan sesuatu hal yang istimewa kepada Allah SWT.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Dzulhijjah: Diantaranya Seperti Ibadah Selama Satu Tahun

Maka dari apa yang telah kita korbankan kepada Allah SWT, keikhlasan yang menjadikan kita bernilai pahala serta keridhoan Allah untuk suatu masa nanti mempermudah jalan kita melewati shirat.

Hal ini menunjukkan bahwa makna kiasan dalam arti pemahaman memperbagus hewan kurban supaya pahalanya banyak dan dengan pahala itulah kendaraan terbaik untuk menuju surga dengan rahmat Allah.

Itulah pemahaman yang sering beredar luas dimasyarakat tentang kendaraan hewan qurban, mudah-mudahan bermanfaat dan menambah khazanah .***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x