Sering Dijuluki Al Sunnah, Ternyata Kecerdasan Imam Syafi'i ini Patut Ditiru

- 2 Juli 2021, 06:35 WIB
Ilustrasi, Sering Dijuluki Al Sunnah, Ternyata Kecerdasan Imam Syafi'i ini Patut Ditiru
Ilustrasi, Sering Dijuluki Al Sunnah, Ternyata Kecerdasan Imam Syafi'i ini Patut Ditiru /@banyuwangikita/Instagram

MANTRA PANDEGLANG - Nama lengkap sang Imam adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i Al-Qurasyi, dilahirkan di kota Gaza Palestina tahun 150 H dan wafat di Mesir pada 204 H.

Imam Syafi'i memiliki kecerdasan yang disebut Al sunnah, Imam Asy-Syafi'i menghafal Al-Quran di kota Makkah, di sana beliau juga belajar bahasa Arab, syair, balaghah, hadits, dan juga fikih.

Dilansir mantrapandeglang.com dari buku karya Syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi, perjalanan Imam Syafi'i dalam mendirikan madzhab Syafi'i.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Empat Pintu Setan dalam Menggoda Manusia

Sang Guru Imam Syafi'i begitu kagum kepadanya karena kecerdasan dan kecepatan beliau dalam memahami setiap ilmu yang diberikan. Ulama terkenal yang menjadi gurun sang Imam adalah Sufyan bin Uyainah dan Muslim bin Khalid Az-Zanji.

Ketika usia Imam mendekati dua puluh tahun, sang Imam pindah ke kota Madinah, disana beliau mendapatkan ilmu serta belajar fikih dari Imam Malik yang terkenal dengan ketinggian ilmunya.
Berkat perjalanan sang Imam,
Imam al-Syafi'i dijuluki sebagai Nasir al-Sunnah (pembela sunnah).

Selanjutnya beliau pergi ke Iraq dan bertemu dengan para pengikut Imam Abu Hanifah, dari merekalah Imam Asy- Syafi'i belajar fikih.

Tak sampai di sana, perjalanan beliau dilanjutkan ke kota Parsi dan utara Iraq serta ke beberapa negara lainnya.

Baca Juga: 11 Kata-kata Mutiara Imam Syafi'i Tentang Ilmu, Penuh Makna dan Keberkahan

Selama dua tahun perjalanan menuntut ilmu mengenai makna hidup dan karakteristik manusia, akhirnya beliau kembali lagi ke Madinah.

Halaman:

Editor: Neng Tita Tania


Tags

Terkait

Terkini