MANTRA PANDEGLANG - Imam Syafi'i atau bernama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin Syaafi’ bin Saaib bin ‘Ubaid bin ‘Abdu Yazid bin Haasyim bin ‘Abdul Mutthalib bin ‘Abdul Manaf. Lahir di Gaza, Palestina, 150 H/767 M.
Imam Syafi'i merupakan adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, dia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari Al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad.
Imam Syafi'i wafat di Fusthat, Mesir, pada 204 Hijriah atau 819 Masehi. Sebelum Imam Syafi'i wafat, Imam Syafi'i memberikan wasiat kepada salah seorang muridnya yang bernama Al-Muzanni.
Baca Juga: Manchester United: Cavani Bisa Merepotkan Brighton dengan Kehebatan Udara
Wasiat Imam Syafi'i untuk muridnya yaitu agar muridnya tersebut dapat selalu bertaqwa kepada Allah SWT, selalu mengingat akhirat, mengikuti jalan kebenaran, sabar dalam menghadapi suatu masalah atau musibah, dan berbuat baik kepada siapa pun.
Dilansir mantrapandeglang.com dari buku Biografi Imam Syafi’i: Kisah Perjalanan Hidup Sang Mujtahid karya Tariq Suwaidan pada Minggu 4 April 2021, berikut nasihat Imam Syafi'i menjelang kematiannya:
Imam Syafi'i berkata, "Bertakwalah kepada Allah dan ingatlah selalu akhirat dalam hatimu. Jadikan kematian selalu di matamu dan jangan lupa keadaanmu kelak di hadapan Allah.
Jadilah selalu bersama Allah dan jauhi larangan-Nya. Tunaikan kewajiban-Nya dan berjalanlah di jalan keberanan di mana pun kau berada."
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 6 Tips Hemat Baterai HP saat Pergi Keluar Rumah