MANTRA PANDEGLANG - Setiap manusia sudah dipastikan menginginkan rezeki yang melimpah dan halal, karena dengan berlimpahnya rezeki keinginan apapun bisa terlaksanakan.
Seringkali rezeki ini dipahami hanya sebatas harta, makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Pemahaman ini sangat membahayakan keimanan seseorang terhadap Allah SWT yang maha pemberi rezeki.
Syekh Nawawi al-Jawi dalam Qatru al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits mengartikan rezeki segala sesuatu yang dapat bermanfaat bagi binatang, baik berupa makanan, minuman, pakaian dan sebagainya.
Baca Juga: 6 Manfaat Bunga Saffron yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Dapat Tingkatkan Gairah Seksual
Baca Juga: Wajib Tahu, Gorengan Sebabkan Penyakit Mematikan? Berikut Penjelasan Lengkapnya
أَلرِّزْقُ لَايُخْتَصُّ بِالْمَأْكُوْلِ وَالْمَشْرُوْبِ بَلْ كُلُّ مَا إِنْتَفَعَ بِهِ الْحَيَوَانُ مِنْ مَأْكُوْلٍ وَمَشْرُوْبٍ وَمَلْبُوْسٍ وَغَيْرِهَا وَمِنْ أَعْظَمِ الرِّزْقِ التَّوْفَيْقُ لِلطَّاعَاتِ
“Rezeki tidak terbatas pada makanan dan minuman, akan tetapi segala sesuatu yang bermanfaat bagi hayawan (makhluk bernyawa) termasuk makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Rezeki yang paling utama adalah at-taufiq (pertolongan Allah) kepada ketaatan," bunyi terjemah hadits tersebut.
Secara umum Syekh Nawawi membagi rezeki menjadi dua bagian, yaitu rezeki lahir dan rezeki batin.
والرزق قسمان ظاهر وهو الأقوات والأطعمة وذلك للأبدان وباطن وهي المعارف والمكاشفات وذلك للقلوب والاسرار