Hukum Puasa Sunnah 9 dan 10 Muharram Namun Masih Punya Hutang Puasa Wajib Menurut Buya Yahya

17 Agustus 2021, 18:48 WIB
Hukum Puasa Sunnah 9 dan 10 Muharram tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib Menurut Buya Yahya /PEXELS/Engin Akyurt

 

MANTRA PANDEGLANG – Sebagai umat muslim, kita disunnahkan untuk puasa 9 dan 10 Muharram.

Banyak keutamaan puasa 9 dan 10 Muharram, di antaranya diampuni dosa setahun lalu. Akan tetapi, bagaimana hukumnya jika kita masih memiliki hutang puasa wajib di bulan Ramadhan?

Dilansir mantrapandeglang.com dari channel YouTube Buya Yahya, beliau memberi penjelasan tentang hukum puasa sunnah 9 dan 10 Muharram tetapi masih punya hutang puasa wajib.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah 9 Muharram 18 Agustus 2021 Besok, Tulisan Arab, Latin dan Arti Bahasa Indonesia

Merujuk channel tersebut, tampak Buya Yahya tengah berada di sebuah majelis taklim.

Ketika itu, beliau ditanya oleh seorang jemaah yang ingin puasa di tanggal 9, 10 dan 11 Muharram tetapi masih memiliki utang wajib.

Buya Yahya pun menjawab pertanyaan tersebut terkait hukum puasa sunnah Muharram tetapi masih memiliki hutang puasa wajib. Buya Yahya menjawabnya dengan 3 kriteria.

Pertama, apabila seseorang meninggalkan puasa wajib dengan sengaja tidak melakukannya, maka ia tidak boleh melakukan puasa sunnah, apa pun bentuknya.

Sebab saat meninggalkan puasa wajib dalam keadaan sadar dan disengaja, maka wajib menggantinya terlebih dahulu daripada berpuasa sunnah.

Kedua, apabila meninggalkan puasa dengan uzur. Seperti menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui atau sakit.

Maka, dalam keadaan seperti ini, kita boleh berpuasa sunnah asalkan masih ada kesempatan untuk bayar utang puasa wajib.

Baca Juga: Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera Merah Putih 17 Agustus 2021 di Istana Merdeka, ini Biodatanya

Ketiga, yang memiliki utang puasa wajib disebabkan uzur, boleh menggabungkan dua puasa.

Semisal puasa Muharram atau yang disebut puasa Tasu’a jatuh pada hari Senin. Maka, niatkanlah puasa sunnah Tasu’a dan puasa Senin.

Dengan begitu, akan memperoleh dua keutamaan puasa sunnah. Akan tetapi, tidak boleh menggabungkan niat puasa wajib dan puasa sunnah.

Seperti niat puasa Tasu’a sekaligus ganti puasa wajib yang bolong. Buya Yahya melarang tentang ini.

Demikian penjelasan Buya Yahya tentang hukum puasa sunnah Muharram tetapi masih punya hutang puasa wajib.***

Editor: Andi syahidan

Tags

Terkini

Terpopuler