Sebelum Puasa Ramadhan Lakukan Mandi Wajib! Berikut Niat dan Tata Caranya

27 Maret 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi sabun untuk mandi wajib /Pixabay/silviarita

 

MANTRA PANDEGLANG - Mandi wajib atau mandi besar sebelum puasa ramadhan merupakan hal baik dilakukan oleh umat Islam. Hal tersebut bertujuan untuk membersihkan diri dari hadas besar.

Mandi wajib atau mandi besar merupakan hal yang sering dilakukan seluruh umat Islam apabila mengeluarkan mani, haid atau nifas dan sebagainya. Jika hal tersebut keluar, maka wajib hukumnya melakukan mandi wajib untuk menyucikan diri.

Namun, mandi wajib tidak selalu dilaksanakan karena mengeluarkan mani, haid, nifas, dan lain sebagainya. Mandi wajib atau mandi besar juga perlu dilakukan umat Islam ketika hendak melaksanakan sholat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, bahkan sama halnya sebelum melaksanakan puasa Ramadhan. Tentu ada hukum yang berbeda mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Selain Bermanfaat bagi Kesehatan, Daun Bidara Digunakan untuk Mandi Wajib Setelah Haid?

Baca Juga: Cara Mudah Bersihkan Kamar Mandi dengan Garam Dapur dan 4 Bahan Murah Lainnya

Hukum melaksanakan mandi wajib atau mandi besar sebelum melaksanakan puasa Ramadhan adalah sunnah dan tujuannya tidak lain, ketika beribadah seperti melakukan shalat dan puasa, orang tersebut telah bersih dari hadas besar.

Dikutip mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada 27 Maret 2021, berikut tata cara mandi wajib:

Tata Cara Mandi Wajib

Rukun mandi ada dua yakni niat dan membasuh seluruh anggota tubuh. Sehingga, orang yang telah berniat mandi wajib dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air, mandinya sudah sah.

Namun, Rasulullah mencontohkan tata cara mandi wajib yang di dalamnya terdapat banyak sunnah sebagai berikut:

1. Niat

Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa.

Banyak ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat.

Baca Juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah, Hukum, Beserta Tata Caranya

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, melafalkan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.

Sedangkan menurut madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Niat mandi wajib atau mandi sebelum sebelum puasa ramadhan

Mandi sebelum puasa bisa dilakukan pagi dan sore atau sebelum melaksanakan salat tarawih. Ada pun niat mandi sebelum puasa adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITUL GHUSLALIROF'IL HADATSIL FARDONB LILLAAHI TA'AALAA

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah Taala"

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan dan Doa Berbuka Beserta Terjemahannya

2. Bersihkan telapak tangan

Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan. Ulangi tiga kali.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

"Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali…" (HR. Muslim)

3. Cuci kemaluan

Cuci dan bersihkan dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya.

4. Berwudhu

Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat.

5. Basuh rambut, sela pangkal kepala

Masukkan telapak tangan ke air, atau ambillah air dengan kedua telapak tangan (jika memakai shower), lalu gosokkan ke kulit kepala, lantas siramlah kepala tiga kali.

Baca Juga: Apakah Sholat Istikhoroh Bisa Datangkan Petunjuk, Berikut Niat, Doa dan Tata Caranya

6. Siram & bersihkan anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.

Langkah ke-3 hingga ke-6, dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

"Dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Al Bukhari).

Baca Juga: Niat Wudhu Arab, Latin, Terjemahan, dan Doa Setelah Selesai

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Muslim).***

 

Editor: Yuliana Kristianti

Tags

Terkini

Terpopuler