Pandemi Belum Usai Kini Muncul Penyakit Baru, Kenali Gejala dan Tanda Penularan Cacar Monyet

- 21 Mei 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi virus cacar monyet. /Pexels/CDC
Ilustrasi virus cacar monyet. /Pexels/CDC /

MANTRA PANDEGLANG - Baru saja terbebas dari pandemi varian baru Omicron, kini Indonesia harus berhadapan dengan berbagai penyakit baru. Salah satunya penyakit cacar monyet.

Baru-baru ini, penyakit cacar monyet tengah ramai di perbincangkan karena dikabarkan penyakit sudah menyebar di Eropa dan Amerika.

Bahkan sudah ada banyak laporan dari berbagai negara terkait penyakit cacar monyet atau yang biasa disebut juga dengan istilah monkeypox tersebut.

Baca Juga: Arti Mimpi Ubur-ubur Pertanda Apa? Ternyata Primbon Jawa Meramalkan Hal Ini bagi Masa Depan Si Pemimpi

Berdasarkan data Kemenkes, Negara yang melaporkan kasus cacar monyet itu di antaranya adalah Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika, Kanada dan yang terbaru melaporkan adalah Swedia

Dikutip mantrapandeglang.com dari laman kemenkes.go.id pada Jumat, 20 Mei 2022, monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis)

Cacar monyet atau Virusbmonkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).

Awal mulanya kasus penyakit ini terjadi pada tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian.

Adapun beberapa tanda dan gejala yang mengindikasikan seseorang terkena penyakit cacar monyet diantaranya:

Baca Juga: Download Lagu Govinda 'Hal Hebat' Full Audio MP3 MP4 dan Lirik Lagu Terbaru

1. Fase inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala)

Virus cacar monyet biasanya terjadi dalam kurun waktu 6 – 16 hari atau bisa juga sekitar 5 – 21 hari, setelah kontak langsung dengan kera terinfeksi

2. Fase prodromal atau fase awal.

Gejala yang akan di alami pada fase ini adalah diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Limfadenopati ini dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan.

3. Fase erupsi

Kemudian dalam 1-3 hari setelah gejala awal maka akan memasuki fase erupsi.

Ciri-cirinya berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit, biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Baca Juga: 12 Arti Mimpi Tentang Buah Blueberry yang Perlu Anda Ketahui, Salah Satunya Dapat Rezeki yang Tak Disangka

Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Sama seperti cacar air biasa pada umumnya, Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari.

Namun, Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi.

Kasus kematian bervariasi tetapi kurang dari 10% kasus yang dilaporkan, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit cacar monyet.

Selain cacar monyet, sejumlah penyakit baru juga tengah menghantui Indonesia seperti penyakit Hepatitis akut misterius yang menyerang anak dibawah 16 tahun dan penyakit kuku dan mulut yang menyerang hewan ternak.***

Editor: Ajeng R H

Sumber: Kemenkes


Tags

Terkait

Terkini

x