Dari Nyeri Perut Hingga Diare, Waspada Gejala Hepatitis Akut Misterius Menurut Dokter Spesialis Anak

- 13 Mei 2022, 10:20 WIB
Ilustrasi penyakit hepatitis akut
Ilustrasi penyakit hepatitis akut /Vic_B/ Pixabay

MANTRA PANDEGLANG - Hingga saat ini, penyakit hepatitis misterius tengah melanda beberapa negara dan sejumlah daerah, termasuk Indonesia. 

Bahkan di Indonesia sendiri, terdapat sejumlah kasus hepatitis misterius yang menimpa anak-anak usia dibawah 16 tahun.

Oleh sebab itu, sebagai langkah antisipasi, orangtua sebaiknya mulai mencari tahu gejala hepatitis yang umum dialami anak.

Baca Juga: Bukan Kebahagiaan, Mimpi Pindah Rumah dalam Primbon Jawa Miliki Arti yang Cukup Mendalam 

Menurut dokter spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr Annisa Rahmania Yulman yang dilansir dari halodoc, menyebutkan gejala awal hepatitis biasanya menyangkut masalah di saluran cerna seperti nyeri perut, mual, muntah, demam hingga diare.

Diare yang dialami penderita hepatitis akut biasanya bisa ditandai dengan frekuensi buang air besar (BAB) tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lebih cair dibandingkan biasanya.

"Pada anak kecil (bayi-bayi di bawah usia enam bulan) biasanya frekuensi BAB-nya cukup sering tetapi lihat perubahan konsistensinya. Mungkin awalnya ampas kemudian berubah menjadi air. Tetapi kalau rata-rata satu tahun, biasanya kalau frekuensinya sudah lebih dari tiga kali atau lebih dalam sehari sudah disebut diare," ujar dr Annisa.

Adapun ciri-ciri bentuk Feses atau tinja pendetira Hepatitis akut biasanya hanya berupa air saja atau air dengan ampas.

Dan apabila gejala-gejala awal tidak segera mendapatkan penanganan, jelas dr Annisa, maka bisa memberat yang ditandai mata atau kuning terlihat kuning, perubahan warna urine menjadi lebih pekat dan cokelat seperti teh hingga penurunan kesadaran.

Baca Juga: Inilah 9 Arti Mimpi Kuku Patah Menurut Primbon Jawa, Mulai Dari Terkabulnya Cita-cita Hingga Turunnya Kesehata

Perubahan warna feses atau tinja yang menjadi lebih pucat atau putih keabu-abuan juga termasuk gejala bila hepatitis memberat.

Warna feses yang dianggap normal yakni kuning cerah, kuning kecokelatan, kuning kehijauan, kuning oranye.

Annisa mengatakan, hepatitis merupakan peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun dan lainnya.

"Setelah sel hati rusak, nanti bisa berakibat paling berat adalah sel hatinya tidak bisa berfungsi lagi dan tidak kembali ke normal, yang disebut hepatitis akut berat," jelasnya.

Pada umumnya, penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D hingga E, kemudian obat-obatan tertentu dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati.

Hepatitis akut yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir dilaporkan dialami anak-anak di beberapa negara termasuk Inggris, Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat dan Indonesia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab hepatitis virus akut belum diketahui secara pasti, karena virus umum yang menyebabkan masalah kesehatan ini belum terdeteksi pada pasien.

Baca Juga: HATI-HATI! Ternyata Arti Mimpi Memijat Pertanda Anda akan Dapat Fitnah dan Jadi Kambing Hitam

Salah satu hipotesis utama WHO yakni adanya adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak.

Namun, faktor-faktor seperti peningkatan kerentanan di kalangan anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi Covid-19, potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi SARS-CoV-2 saat ini masih diselidiki lebih lanjut oleh WHO.

Dr Annisa pun menyarankan, orang tua yang menemukan satu atau lebih gejala awal hepatitis pada anak segera membawanya ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan

"Sekarang ini karena sedang ada Kejadian Luar Biasa (KLB), orang tua yang menemukan anaknya satu atau lebih gejala langsung ke faskes untuk mendapatkan penanganan lanjut karena bila sudah masuk fase lanjut kadang-kadang lebih susah diobati dan sulit kembali sehat (pasien)," tegas dr Annisa.

Terkait tata laksana, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan sesuai gejala untuk melindungi hati pasien.

Kemudian, bila ditemukan ada virus spesifik maka pemberian antivirus spesifik juga bisa dilakukan. Namun untuk pencegahan, lakukan protokol kesehatan dengan ketat.

Demikian gejala hepatitis akut misterius yang patut diwaspadai jika terjadi pada anak Anda berdasarkan pemaparan dokter spesialis Anak.***

Editor: Ajeng R H


Tags

Terkait

Terkini

x