Waspada! Bahaya Alergi Makanan, Dapat Ancam Jiwa

- 4 April 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Makanan Sehat
Ilustrasi Makanan Sehat /PIXABAY / sharonang/

MANTRA PANDEGLANG - Alergi makanan adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh ketika tubuh salah mengira bahwa beberapa makanan adalah berbahaya.

Alergi makanan dapat bersifat kronis (berlangsung lama), atau akut (secara tiba-tiba). Reaksi akut dapat menyebabkan reaksi serius bahkan mengancam jiwa yang disebut anafilaksis.

Alergi makanan mempengaruhi sekitar 6 hingga 8 persen anak-anak di bawah 3 tahun, dan sebanyak 3 persen orang dewasa. Anak-anak umumnya alergi terhadap susu, kedelai, gandum, dan telur.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Minggu, 4 April 2021: Reno Coba Gagalkan Pertunangan Ken dan Maudi, Apakah Akan

Baca Juga: Spoiler Terbaru One Piece Chapter 1010: Pertempuran Bajak Laut Topi Jerami Melawan Yonko Kaido dan Big Mom

Untuk beberapa orang, reaksi alergi terhadap suatu makanan dapat menimbulkan ketidaknyamanan tetapi tidak berat. Untuk orang lain, alregi makanan bisa menakutkan dan mengancam jiwa.

Gejala alergi makanan biasanya meningkat dalam beberapa menit hingga dua jam setelah memakan suatu makanan.

Berikut ini tanda-tanda dan gejala yang paling umum untuk alergi makanan yang dilansir mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Minggu, 4 April 2021:

1. Geli atau gatal di mulut.

2. Bintik-bintik merah, gatal, atau eksim.

3. Bengkak pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya.

4. Hidung tersumbat, atau permasalahan pernapasan.

5. Sakit abdominal, diare, mual, atau muntah

6. Pusing, terasa akan pingsan, atau pingsan.

Baca Juga: LIVE STREAMING: MotoGP Minggu 4 April 2021, Kualifikasi dan Race MotoGP, Moto2, dan Moto3 Doha di Trans7

Untuk beberapa orang, alergi makanan dapat merangsang reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis. Hal ini dapat mengancam jiwa, tanda-tanda dan gejalanya seperti:

1. Sesak dan penyempitan saluran udara

2. Tenggorokan bengkak atau terasa gumpalan di tenggorokan yang menyebabkan Anda sulit bernapas.

3. Mengalami shock dengan penurunan tekanan darah.

4. Berdebar-debar.

5. Pusing, terasa akan pingsan atau kehilangan kesadaran.

Ketika Anda memiliki alergi makanan, sistem kekebalan tubuh Anda mengidentifikasi secara salah makanan spesifik atau kandungan di dalam makanan sebagai sesuatu yang berbahaya.

Sistem kekebalan tubuh Anda merangsang sel-sel untuk melepaskan antibodi yang dikenal sebagai antibodi immunoglobulin E (IgE) untuk meneralisir makanan yang diduga berbahaya atau kandugan makanannya penyebab alergi.

Zat-zat ini mengakibatkan jajaran dari tanda-tanda dan gejala alergi. Mereka bertanggung jawab atas penyebab respon alergi yang berupa, cairan lendir dari hidung, gatal pada mata, tenggorokan kering, ruam dan bintik merah, mual, diare, sulit bernapas, dan bahkan shock anafilaksis.

Alergi makanan yang paling banyak dirangsang oleh beberapa protein di kerang-kerangan, seperti, udang, lobster dan kepiting, kacang, kacang-kacangan seperti kenari dan nutmeg, ikan, telur.

Pada anak-anak, alergi makanan umumnya dirangsang oleh protein dalam telur, susu, kacang, kacang-kacangan, gandum.

Baca Juga: Tanggal Rilis One Punch Man Chapter 144, Spoiler, Bocoran Raw Scans dan Baca Manga Online

Adapun faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda terhadap reaksi anafilatik, termasuk:

1.Memiliki sejarah asma.

2.Berusia remaja atau lebih muda.

3.Terlambat menggunakan epinefrin untuk mengobati gejala alergi makanan Anda.

4.Tidak memiliki bintik-bintik merah atau gejala kulit.

Untuk mencegah dan mengobati alergi makanan ini dapat Anda lakukan dengan merubah gaya hidup, dan menjaga pola makann. Berikut ini pengobatan rumah dapat membantu Anda menangani alergi makanan:

1.Menghindari makanan yang bermasalah (makanan sisa, kedaluwarsa).

2.Baca label makanan dengan saksama sebelum membeli atau menyiapkan makanan.

3.Pelajari cara menggunakan suntikan anti-alergi dan ajari orang-orang di sekitar Anda, jikalau Anda tiba-tiba menderita alergi makanan.

4.Selalu bawa obat alergi.

5.Kenakan gelang atau kalung medis sebagai tanda agar orang-orang tahu bahwa Anda memiliki alergi.

6.Beritahu keluarga Anda, pengasuh, dan guru jika anak Anda memiliki alergi makanan.

7.Cuci peralatan dengan hati-hati sebelum menyiapkan makanan bayi. Hal ini dapat membantu mencegah penyebab alergi.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Terkait

Terkini