Awas! Penyakit Mulut dan Kuku Mulai Menyerang Hewan Ternak, Begini Penjelasan Kemenkes

13 Mei 2022, 09:20 WIB
Ilustrasi Sapi dengan Penyakit Mulut dan Kuku. /Pixabay

MANTRA PANDEGLANG - Selain penyakit Hepatitis Akut Misterius, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan terjadinya sejumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak beberapa waktu lalu.

Kejadian penyakit mulut dan kuku (PMK) tersebut langsung direspons oleh Kemenkes RI dengan berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

Ketua Satgas Pencegahan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban memberikan pernyataan terkait dengan fenomena penyakit kuku dan mulut ini.

Baca Juga: HATI-HATI! Ternyata Arti Mimpi Memijat Pertanda Anda akan Dapat Fitnah dan Jadi Kambing Hitam

Mulanya Prof Zubairi bertanya apakah penyakit mulut dan kuku yang hewan ternak ini bisa menyerang manusia. 

"Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK), yang menyebar melalui lendir dan angin, menyerang ribuan hewan ternak di Jawa Timur. Pertanyaan besarnya: apakah virus PMK ini bisa menular ke manusia?" tulisnya, sebagaimana dikutip mantrapandeglang.com dari laman akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi pada Jumat 13 Mei 2022.

Menurut Prof Zubairi , penyakit kuku dan mulut sebenarnya juga terjadi dengan manusia namun beda pemicunya

"Kalau pada manusia penyakitnya itu adalah Hand Footh and Mouth Disease (HFMD) yang disebabkan oleh Virus RNA yang masuk dalam Familia Picornaviridae," katanya. 

Prof Zubairi menambahkan penyakit kuku dan mulut pada manusia disebabkan adanya virus RNA yang masuk dalam Familia Picornaviridae, namun bukan dari virus PMK yang menyerang ternak.

Gejala yang timbul dari HFMD adalah bercak kemerahan. Namun penyakit bukan dari virus yang menyebabkan penyakit mulut dan kuku padan hewan ternak. Bukan dari virus PMK itu," tambahannya.

Lantas apakah dikarenakan perbedaan itu penyakit yang menyerang ternak ini tidak bisa menular kepada manusia? 

Baca Juga: Tafsir Mimpi Pindah Rumah Menurut Primbon Jawa, Ternyata Miliki Makna yang Mendalam

Menurut Prof Zubairi kejadian penularan penyakit ternak tersebut ke manusia pernah dilaporkan pada 1960 an. Namun tidak banyak.

"Pernah dilaporkan menyerang manusia. Tapi kasusnya tidak banyak. Sejak 1960-an itu baru ada 40 kasus. Salah satunya di Chili," jelasnya.

Dengan begitu Prof Zubair juga mengatakan agar tidak perlu khawatir karena penyakit mulut dan kuku ini tidak berbahaya pada manusia.

"Apakah kita harus khawatir? Tidak perlu. Enggak perlu panik, enggak perlu khawatir. Kasus penularan virus PMK ke manusia itu amat rendah," ujar dia.

Sebelumnya Menkes juga menjelaskan terkait sejumlah kasus penyakit mulut dan kuku yang menyerang sejumlah hewan ternak di wilayah Jawa Timur.

Permasalah ini turut didiskusikan dengan WHO dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Namun penyakit ini jarang ditemukan menular ke manusia.

"Penyakit mulut dan kuku ini memang domainnya ada di hewan jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," ujar Kemenkes, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya.

Menkes menambahkan, virus yang menyerang hewan ini berbeda dengan flu babi dan flu burung yang ditularkan hewan peliharaan atau ternak maupun SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang ditularkan hewan kalelawar ke manusia.

"Khusus untuk mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku dua, jadi sangat jarang yang meloncat ke manusia. Jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya,” jelas Budi.***

Editor: Ajeng R H

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler