Taiwan Kembangkan Vaksin AstraZeneca Covid-19, Setelah Temukan Varian Baru Inggris

- 30 Desember 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19*/
Ilustrasi vaksin Covid-19*/ /Iwan Rahmansyah

MANTRA PANDEGLANG - Taiwan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin Covid-19, termasuk 10 juta dari AstraZeneca, kata pemerintah pada Rabu, 30 Desember, menambahkan bahwa mereka telah mengkonfirmasi kasus pertama pulau itu dari varian baru penyakit Inggris dari penyakit tersebut.

Taiwan telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif serta karantina yang ketat terhadap semua pendatang, dengan kasus impor terhitung hampir semua penghitungannya dari 798, termasuk tujuh kematian.

Dilansir dari CNA, Pusat Komando Epidemi Pusat di pulau itu mengatakan selain AstraZeneca, mereka telah setuju untuk membeli 4,76 juta dosis dari program vaksin global COVAX, dan masih dalam pembicaraan dengan perusahaan lain yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Netanyahu Sambut Mantan Mata-mata Israel di AS Usai Dibebaskan dari Penjara Selama 30 Tahun

Baca Juga: Turki Tidak Lagi Menjadi Pilihan Bagi Turis Saudi

Vaksin pertama diharapkan tiba paling cepat pada Maret, tambahnya.

Vaksin AstraZeneca, yang sedang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford, telah disetujui oleh regulator Inggris pada hari Rabu, segera setelah pengumuman Taiwan.

Taiwan berencana untuk mendapatkan total 30 juta dosis vaksin untuk mencakup sekitar 65 persen dari populasinya, pusat itu menambahkan.

Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan kepada wartawan bahwa dia "sangat berharap" akan ada sistem "paspor vaksin" yang diberlakukan untuk memudahkan perjalanan internasional bagi mereka yang tertembak.

"Ini adalah sesuatu yang sedang kami pertimbangkan secara proaktif," katanya.

Baca Juga: 7 Tanaman Bunga Ini Miliki Manfaat untuk Kesehatan Diantaranya Mawar

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Gunakan Sleep Mask Ketika Tidur yang Jarang Diketahui

Taiwan telah menyaksikan dengan gugup ketika kasus-kasus meningkat di seluruh dunia.
Chen mengatakan pihak berwenang telah mengonfirmasi kasus pertama Taiwan dari varian virus korona baru yang ditemukan di Inggris.

Korban berada di rumah sakit dalam kondisi stabil setelah tiba kembali pada Minggu dari Inggris dan dipastikan terinfeksi, kata Chen kepada wartawan.

Mulai Jumat, pemerintah akan lebih memperketat pembatasan masuk, menangguhkan kedatangan semua orang asing tanpa izin tinggal, katanya, meskipun pengecualian akan dibuat atas dasar kemanusiaan.***

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah