Turki Tidak Lagi Menjadi Pilihan Bagi Turis Saudi

- 30 Desember 2020, 15:02 WIB
Turki Tak lagi menjadi negara favorit bagi wisatawan Saudi.
Turki Tak lagi menjadi negara favorit bagi wisatawan Saudi. //Pixabay//Huseyin Sevgi

Salah Salem, seorang guru Saudi, mengatakan kepada Arab News mengatakan bahwa Turki adalah negara yang benar-benar indah, tetapi orang tidak bisa lagi merasa aman di sana.

“Saya telah mengunjungi Turki tiga kali dan terkesan dengan alamnya. Namun, kunjungan saya di tahun 2017 adalah pengalaman yang mengerikan. Itu membuat saya mengecualikan Turki dari pilihan saya. Saya perhatikan bahwa banyak pemilik toko Turki mulai menjual barang mereka dengan harga lebih tinggi. Ketika saya bertanya kepada seorang teman Turki mengapa hal itu terjadi, dia menjawab: 'Hidup menjadi sulit bagi orang-orang Turki, dan orang-orang ini mencoba memanfaatkan keberadaan Anda sebagai turis dari negara kaya.' Itu mengejutkan saya, ”kata Salem.

Dia bilang supir taksi juga menjadi serakah. “Taksi memang dilengkapi dengan pengukur digital, tetapi banyak pengemudi cenderung mengambil rute yang lebih jauh untuk membawa Anda ke tujuan.”

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Gunakan Sleep Mask Ketika Tidur yang Jarang Diketahui

“Perjalanan dari distrik Sultanahmet ke Taksim Square, yang jaraknya hampir 6,5 km, biayanya 4 lira ($ 0,5) dengan trem dan 15 lira dengan taksi. Namun, beberapa pengemudi taksi meminta 30 lira. Jika Anda setuju dengan mereka tentang biaya meteran yang akan ditampilkan, mereka tidak pernah ragu, tetapi kemudian membawa Anda melalui banyak jalan sampai meteran digital menunjukkan 30 lira jika tidak lebih, ”tambahnya.

Abdullah Al-Dougha, yang sedang belajar untuk gelar pascasarjana dalam studi bahasa Arab, mengatakan bahwa dia selalu bermimpi mengunjungi Turki, tetapi setelah laporan terbaru dia memutuskan untuk memikirkan tujuan lain.

“Mengapa saya harus pergi ke negara di mana laporan media dan sumber resmi menekankan bahwa turis bisa kehilangan nyawa? Masih banyak pilihan dan alternatif lain, ”kata Al-Dougha. Dia menambahkan bahwa dia menikah dengan dua anak dan tidak dapat melakukan perjalanan petualangan ke negara yang tidak aman.

“Teman-teman saya semua membicarakan Turki sebagai tempat yang tidak aman untuk menghabiskan liburan. Mereka mengusulkan Azerbaijan, Georgia, dan Armenia sebagai tujuan wisata alternatif, ”ujarnya.***

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah