Australia Panggil Google Terkait Percobaan Pemblokiran Beberapa Situs Berita

14 Januari 2021, 15:30 WIB
GOOGLE, salah satu perusahan digital yang berbasis alat pencarian.* //Google

MANTRA PANDEGLANG - Australia mendesak Google pada Kamis, 14 Januari untuk "fokus pada pembayaran konten asli, bukan memblokirnya" setelah raksasa internet itu mengatakan sedang menjalankan tes yang membatasi akses ke konten berita domestik, memperdalam keretakan antara raksasa teknologi dan pemerintah.

Setelah penyedia mesin pencari milik Alphabet mengatakan sedang melakukan eksperimen untuk menentukan nilai layanannya ke outlet berita Australia, Bendahara Josh Frydenberg menuduhnya "memblokir" pengguna ketika harus membayar konten tersebut.

"Raksasa digital harus fokus pada pembayaran untuk konten asli, tidak memblokirnya," kata Frydenberg kepada wartawan, merujuk pada Google dan raksasa media sosial Facebook., sebagaimana dikutip dari CNA.

Baca Juga: Trump Presiden AS Pertama yang Dimakzulkan Dua Kali dalam Pemungutan Suara DPR yang Bersejarah

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Inilah 10 Khasiat Temulawak untuk Kecantikan Wajah

Perusahaan harus "membayar bisnis media berita tradisional sejumlah uang yang adil untuk bisnis media berita yang menghasilkan konten asli", tambahnya.

Perselisihan tersebut menunjukkan penolakan kuat oleh apa yang disebut perusahaan Teknologi Besar terhadap undang-undang yang akan memaksa mereka untuk bernegosiasi dengan outlet berita Australia mengenai pembayaran untuk konten yang muncul di platform mereka.

Jika para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan, arbiter yang ditunjuk pemerintah akan memutuskan untuk mereka. Dalam perselisihan yang sudah berlangsung lama, Google dan Facebook menyebut aturan itu tidak adil dan menyarankan mereka akan memaksa mereka untuk membatasi penawaran mereka di negara tersebut.

Baca Juga: Masih Ngantuk Ketika Bekerja, Ini 4 Tips Atasi Ngantuk di Kantor yang Harus Anda Coba

Baca Juga: Syeikh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ustad Yusuf Mansur Ceritakan Kenangan Bersama Beliau

Setelah laporan media mengatakan situs berita Australia tidak muncul dalam pencarian, Google mengonfirmasi menjalankan tes yang tidak ditentukan sehubungan dengan media berita.

"Saat ini kami menjalankan beberapa eksperimen yang masing-masing akan menjangkau sekitar 1 persen pengguna Google Penelusuran di Australia untuk mengukur dampak bisnis berita dan Google Penelusuran terhadap satu sama lain," kata seorang juru bicara dalam email, menambahkan bahwa eksperimen tersebut akan diakhiri pada awal Februari.***

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler