MANTRA PANDEGLANG - Berikut contoh kumpulan 8 puisi singkat penuh makna untuk menyambut bulan suci Ramadhan 2022.
Sebagaimana diketahui bahwa 1 Ramadhan 2022 atau 1443 H jatuh pada hari Minggu, 3 April 2022.
Ada banyak cara untuk menyambut bulan suci Ramadhan 2022 tahun ini, salah satunya kirim puisi singkat penuh makna di media sosial untuk dijadikan caption status.
Berpuasa di bulan Ramadhan 1443 H atau 2022 Masehi merupakan hukum yang wajib untuk semua umat Islam yang ada di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 2 April 2022, berikut kumpulan puisi menyambut Ramadhan 1443H atau 2022 Masehi, penuh haru dan cocok jadi caption medsos.
1. PUASA DIPERTANYAKAN
Niaga dan kongsi banyak yang berhenti
Jam kerja dipangkas dikurangi
Tidur sepanjang hari diberi arti
Katanya, demi Ramadan bulan suci
Raga dimanja-manja
Lemas diduga khusuk puasa
Berkeringat banyak diwanti-wanti
Takut puasa tak kuat sehari
Katanya, puasa untuk Tuhan
Hingga tarawih mesti semalaman
Tadarus palingkan kehidupan
Mulut-mulut semata wiridan
Lalu di mana puasa hendak berperang?
Jika serba sendirian menjadi pilihan
Jalan pagi sunyi bak di pengungsian
Menangkah berperang jika sambil tiduran?
Ramadan mestilah bukan sebulan kemalasan
Bukan pula bulan hentikan kepedulian
Justru bangkit menangkan keimanan
Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan
RAMADAN
Aku ingin meludahimu Bumi
Dengan zikir yang paling syahdu
Lafazkan puja-puji penuh kemanjaan
Di balik gigilku yang meradang rintih
Dahaga akan cumbuan haru air mata
Diri ini..
Siang kusandarkan pada haus dan lapar
Malam kugelayutkan pada barisan syaf
Mendulang harapan dalam gelombang khidmat
Ya ... Ramadan! Bakarlah jiwaku yang telanjang ini
Dekap dengan ruh-ruh Asma-Nya
Biarkan dalam kaparnya, aku membara
Lalu melebur bersama tangis yang membatin.
2. SAHUR BEKAL KEMENANGAN
Sahur hentikan tidur
Agar raga tak terbentur
Jiwa enggan melantur
Walau hanya sesuap bubur
Bangunlah yang hendak berpuasa
Tak wajib, namun nikmat terasa
Bukan manjakan lidah penuh berselera
Melainkan sejak fajar mata harus terjaga
Terjaga untuk kuatkan raga
Bekerja untuk menebar kasih pada sesama
Tak boleh marah dan besar prasangka
Puasa untuk semangat kerja
Bukankah pada puasa Ramadan perang menjadi menang
Juga Al-qur'an diturunkan
Sebuah kemmenangan raga kuat pertahanan
Dan pada jiwa penuh bimbingan
Sahurlah agar punya kekuatan
Pada kekebalan iman
Merupa ketahanan badan
Hingga menang berperang melawan kemalasan
3. DI BAWAH CAHAYA DOA (Bayang-Bayang Dosa)
Di bawah cahaya do'a
merunduk malu wajah nista
titis sesal linang di mata
sebab jiwa berlumur dosa
Di bawah cahaya do'a
simpuh raga, pasrah segala
apalah daya tiada upaya
sebatas awam meratap iba
Baca Juga: Resep Kuliner Ramadhan 2022: Cara Membuat Wedang Angsle yang Cocok Dijadikan Takjil Berbuka Puasa
Di bawah cahaya do'a
tersusun jemari di sepertiga
membayang ngeri siksa neraka
tatih amalan menggapai surga
Di bawah cahaya do'a
terlantun kalimat-kalimat pinta
lafazkan asma keagungan-Nya
semoga kelak menyiratkan niscaya
4. DALAM NIKMAT TADARUS
Gerimis masih merinai di akhir Mei
Sebuah anugerah sejukan Ramadan suci
Bersama tadarus enggan berhenti
Hingga sahur nikmat tersaji
Betapa tinggi keagungan puasa Ramadan
Bangkitkan semangat puncaki kesadaran
Bahwa Tuhan segala sandaran
Pada Alqur'an sumber ajaran
Ajaran tentang iman dan pembebasan
Hingga manusia terikat kepada kebenaran
Berbuat kebajikan untuk kemanusiaan
Tak menyekutukan, tak hunuskan pertengkaran
Alquran beningkan jiwa untuk kemuliaan
Sucikan debu pada akal pikiran
Usai memakna nikmat lantunan tadarus
Jalan kehidupan semoga sejuk dan lurus
5. KETIKASETAN TERPENJARA
Setan terpenjara
Ketika puasa mampu perangi dahaga
Tak makan sebelum waktu buka
Menahan tingkah raga tanpa makna
Gerak langkah ibadah
Wajah wudu selalu cerah
Bibir zikir tampak basah
Tangan takbir penuh pasrah
Setan terpenjara
Manakala hati sekuat baja
Campakan rayu goda dosa
Selama puasa amarah reda
Terpancang arah hanya pada-Nya
Murah kasih pada sesama
Hati pasrah meraih takwa
Puasa ikhlas terenyah segala goda
6. ANAK-ANAK RAMADHAN
Selepas magrib kentongan dan beduk dipukul
Tandai datang Ramadan segera berkumpul
Di halaman masjid riang bersiul
Usai tarawih nikmati hidangan sebakul
Riang anak-anak tak berhenti
Nyalakan petasan iringi yang mengaji
Tengah malam beduk kembali berbunyi
Keliling kampung bernyanyi nyanyi
"Sahur tok tok dug, sahur tok tok dug, sahuuuuur
Menggulung bantal kasur
Melipat semua mimpi
Deretkan piring-piring nasi
Aduhai anak-anak sahur terlalu kenyang
Tak bangun dipanggil sembahyang
Menggeliat waktu sudah siang
Berlatih puasa, lapar menendang-nendang
7. BULAN SUCI YANG DINANTI
Merindu Ramadan
Bulan yang suci
Penuh arti
Amalan
Dengan penuh harap
Ibadah diri
Tulus hat
Mendekap
Godaan menyerang
Cukup bekal
Siap mental
Berjuang
Setahun sekali
Harapan tuntas
Hingga lunas
Jalan
8. RAMADHAN TIBA
Bila menjelang Ramadhan terdetik di hati ingin kukunci
segala nafsu
Bertasbih dan bertahmid hanya kepada yang Satu
Tiada yang aku mahu
selain redhomu
Namun mengenangkan pelbagai juadah di bazar
Ramadhan
dan keinginan untuk mencuba
setiap hidangan yang menghantu
Perlahan kunci itu aku buka
dan mangganya kubiarkan terbuka
Bukan beerti aku gila
untuk mencari juada berbuka
Sebaliknya agar aku masih bernafsu
untuk berpuasa
Merasai lapar dan dahaga
bersama mereka di zon perang
yang senantiasa berpuasa
dan tiada istilah berbuka
Tiada istilah Hari Raya
Yang ada hanya air mata
Bom dan mortir dihidangkan secara terbuka
Nah itulah kumpulan puisi tentang bulan Ramadhan 1443 H atau 2022 Masehi.***