Kisah Perkawinan Agung Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga

- 5 Januari 2022, 18:30 WIB
Kisah Perkawinan Agung Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga./*
Kisah Perkawinan Agung Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga./* //* Mantra Pandeglang/Tangkapan Layar Instagram.com/ @hidayattuner

MANTRA PANDEGLANG - Berikut perkawinan Agung Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga.

Kisah perkawinan agung antara Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga ini bisa jadi hanya merupakan legenda tutur semata, atau hanya merupakan metologi.

Menurut fakta sejarah yang sebenarnya, Sunan Kalijaga hanya menikah dengan Dewi Saroh, putri dari Maulana Ishaq.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai putra dan putri yakni Raden Umar Said atau Sunan Muria, dewira Ayu dan Dewi Sophia.

Didalam kisah perkawinan Agung Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga ini disebutkan pula bahwa Sunan Gunung Jati adalah guru dari Sunan Kalijaga.

Padahal menurut sejarah Walisongo, guru Sunan Kalijaga adalah Sunan Bonang yang mempunyai nama asli Raden Makdum Ibrahim.

Dilansir mantrapandeglang.com dari kanal YouTube Nasihat Kehidupan Misteri pada Rabu, 5 Januari 2022 berikut kisahnya.

Beliau merupakan Putra Sunan Ampel dengan istrinya Nyi Ageng Manila.

Ibunya merupakan anak pembesar yaitu putri dari seorang Adipati atau bupati Tuban, sementara itu relasi antara Sunan Gunung Jati dan Prabu Siliwangi tercatat dalam fakta sejarah sebagai cucu dan kakek.

Nama asli beliau adalah Syarif Hidayatullah, ayahnya bernama Syarif Abdullah seorang bangsawan Mesir yang menikahi Nyai Lara Santang, Putra Prabu Siliwangi.

Lara Santang diubah namanya menjadi Syarifah muda'im sejak menikah dengan Syarif Abdullah.

Baca Juga: Benarkah Nyi Roro Kidul dan Bung Karno Memiliki Hubungan Khusus? Ini Jawaban Pakar Primbon Jawa

Peninggalan ayahnya sekitar usia 20 tahun, Syarif Hidayatullah pulang ke tanah leluhurnya dan berhasil menyebarkan Islam di Jawa Barat.

Sebelumnya beliau mendirikan Kesultanan Cirebon dan dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Kisah perkawinan Agung Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga ini Berawal dari Sebuah peperangan antara Prabu Siliwangi dan Sunan Kalijaga sebagai utusan dari Sunan Gunung Jati.

Konon di awal Kisah Prabu Siliwangi yang merupakan Raja Pajajaran tidak menerima dirinya di islam kan oleh Sunan Gunung Jati.

Setelah itu terjadi benturan amat hebat antara dua kepercayaan yang sama-sama kuat diantara masyarakat yaitu Islam dan Hindu.

Hal inilah yang menyebabkan perang saudara terjadi antara Prabu Siliwangi yang terkenal sakti mandraguna dengan pasukan dari kerajaan terbunuh dalam peperangan itu.

Diutuslah Pangeran Arya Kemuning, Dewi Nyimas Gandasari, serta Nyimas Roro Kencono Wungu untuk menaklukkan kesaktian Prabu Siliwangi.

Mereka ternyata gagal, karena itu akhirnya Sunan Kalijaga diutus untuk menghadapi Sang Prabu Siliwangi, namun lagi-lagi Cirebon kalah.

Baca Juga: 6 Tempat yang Dipercaya Jadi Pintu Gerbang Kerajaan Nyi Roro Kidul, Hotel Inna Samudra Beach Salah Satunya

Kisah Sunan Kalijaga dengan Nyi Roro Kidul atau yang bernama asli Dewi Nawang Wulan pun berawal dari sini.

Syahdan sesungguhnya merupakan anak dari Prabu Siliwangi dan istri keduanya Ratu Plaza Inggris.

Sunan Gunung Jati mendapatkan petunjuk atau syafaat bahwa untuk menaklukkan Prabu Siliwangi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan tombak Carera Reksa, ini adalah tombak Sakti milik Nyi Roro Kidul.

Diutuslah Sunan Kalijaga untuk menemui Nyi Roro Kidul guna mendapatkan tombak sakti itu.

Saat bertemu Sunan Kalijaga, perasaan cinta hati Nyi Roro Kidul mulai bersemi, rupanya sudah sejak lama Nyi Roro Kidul Menyimpan rasa cinta pada Sunan Kalijaga.

Pertemuan ini dijadikan kesempatan oleh Nyi Roro Kidul untuk memikat Sunan Kalijaga, dia berpura-pura menolak meminjamkan tombak sakti Carera Reksa.

Dengan alih terlebih dahulu meminta untuk dipertemukan dengan sang Raja panatagama sebutan Raja Cirebon.

Singkat cerita Sunan Kalijaga membawa Nyi Roro Kidul kehadapan Sunan Gunung Jati, tersenyumlah Sunan Gunung Jati melihat kehadiran Nyi Roro Kidul.

Sebab Ia sudah tahu isi hati atau perasaan ratu cantik itu terhadap Sunan Kalijaga Wali Putri Prabu Siliwangi.

Kemudian Sunan Gunung Jati mengundang Sunan Kalijaga untuk masuk kaputren lalu berkata.

"Wahai Yi Kalijaga sebenarnya tidak ada yang lebih mulia terkecuali berdasarkan pada keagungan syiar Islam, menikahlah dengan Ratu Kidul atas nama Islam, serta bukanlah lantaran nafsu."

Maka Sunan Kalijaga patuh dan remotenya sebab beliau menganggap Sunan Gunung Jati adalah gurunya.

Singkat kisah hubungan Sunan Kalijaga dengan Nyi Roro Kidul, siap berlanjut ke jenjang pernikahan.

Namun sebelum pernikahan terjadi, Nyi Roro Kidul mengajukan sebuah syarat sebagai maharnya yaitu tasbih kecubung Wulung yang didatangi dati laut Merah.

Syarat yang tak dapat ditawar lagi, Sunan Gunung Jati pun meminta muridnya untuk memenuhi syarat mahar tersebut, demi keselesaan bumi ini.

Dengan bertawakkal kepada Allah subhanahuwata'ala, Sunan Kalijaga menyanggupinya hingga tiba pada hari yang telah ditentukan, beliau pun pergi ke Gunung Cermai untuk bertafakur serta Meminta perlindungan dan petunjuk allah subhanahuwata'ala.

Pada malam keempat tapakur Sunan Kalijaga mendapat sebuah isyarat yang tidak diketahui pasti darimana datangnya, suatu ilapat mengatakan bahwa akan tiba seorang yang menuntunnya untuk menunjukkan dimana tasbih kecubung wulung berada.

Pada malam terakhir yadoya itulah datang tiga sosok bangsa lelembut masing-masing bernama Sanghyang Raja sonto, Sanghyang ratus ranggah, dan Sanghyang sih Wali kah.

Ketika bangsa lelembut itu membawanya ke tepian Laut Merah, kedatangan mereka disambut oleh pendamping gaib Ratu Bilqis.

Atas ini termasuk Ria Agung Raja Sulaiman, diberikanlah sebuah Nur Nabi Sulaiman as berwujud peti kayu berukir, yang berasal dari alam abstrak.

Di dalam peti berisi tasbih kecubung wulung yang sakti berbahan batu kecubung giok.

Setelah mendapatkan tasbih kecubung wulung maka kembalilah Sunan Kalijaga menemui gurunya, Sunan gunungjati.

Tasbih kecubung wulung dipersembahkan sebagai mahar perkawinan dengan Nyi Roro Kidul, dengan mahar ini sunan gunungjati kemudian menikahkan Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul.

Setelah resmi menikah, maka sesuai perjanjian Nyi Roro Kidul harus menyerahkan tombak Carera Reksa kepada Sunan Kalijaga yang telah menjadi suaminya.

Stelah mendapatkan tombak Carera Reksa, Sunan Kalijaga segera menghadap Sunan gunungjati.

Tombak itu diserahkan kepada Sang Guru oleh Sunan Gunung Jati Bisakah itu diberi tambahan satu tombak diatasnya atau disatukan dengan satu tombak lagi, sehingga pusaka Carera Reksa yang semula memiliki tujuh cabang serta satu jalur atau taji runcing disampingnya berubah menjadi sembilan cabang.

Namanya pun diubah menjadi tombak pusaka Agung buahna Nirwana Cakra langit.

Dengan pusaka Cakra langit inilah pada akhirnya Prabu Siliwangi dapat ditaklukan oleh Sunan Kalijaga, keduanya melakukan perang tanding sepanjang tujuh malam berturut-turut.

Dan setelah digunakan untuk menaklukkan Prabu Siliwangi, tombak bulanan Nirwana Cakra langit Ini akhirnya dimuseumkan di Keraton laut pantai Selatan.

Pusaka ini menjadi bukti ikatan cinta antara Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga.

Demikian kisah percintaan antara Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul, sebuah perkawinan yang sebenarnya hanya bertujuan untuk menaklukkan Prabu Siliwangi.

Konon Nyi Roro Kidul menyadari bahwa penaklukan ayahnya itu membuat perang antar saudara tidak dapat dielakan lagi.

Namun sang ratu juga percaya bahwa ini adalah rangkaian takdir yang tak dapat dihindari.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Terkait

Terkini

x