Puisi 'Kurban' Oleh KH Ahmad Mustofa Bisri Cocok Dijadikan Status Facebook dan WhatsApp

- 19 Juli 2021, 11:20 WIB
Berikut ini bunyi puisi yang berjudul Kurban karya KH Ahmad Mustofa Bisri yang cocok diuanggah di media sosial seperti Facebook dan WhatsApp
Berikut ini bunyi puisi yang berjudul Kurban karya KH Ahmad Mustofa Bisri yang cocok diuanggah di media sosial seperti Facebook dan WhatsApp /Pexels/Moaz Tobok/



MANTRA PANDEGLANG - Berikut puisi 'Kurban' oleh KH Ahmad Mustofa Bisri cocok dijadikan status Facebook maupun WhatsApp.

Untaian puisi indah karya KH Ahmad Mustofa Bisri dapat dibagikan kepada sahabat kerabat serta keluarga melalui
media sosial.

Adapun dengan membagikan ucapan berupa puisi, sebagai pengingat kita akan hari yang diagungkan Allah dengan peristiwa bersejarah Nabi Ibrahim dan Ismail.

Baca Juga: Hadist Larangan saat Kurban pada 10 Dzulhijjah: Lengkap Tulisan Arab dan Artinya

Peristiwa yang seharusnya diteladani di kehidupan sehari-hari dengan ucapan puisi   indah di hari raya idul adha 1442 H.

Sebagaimana dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Senin,19 Juli 2021, berikut puisi Kurban dari KH. Ahmad Mustofa Bisri.

KURBAN
Oleh: KH. Ahmad Mustofa Bisri

di sana
barangkali ibrahim, hajar, dan ismail pun mengawasi lautan kafan kepasrahan berputar-putar mengitari titik bumi
allahu akbar!

meluap-luap di pelataran suci
mencoba menyapu sampai dalam diri
selama ini
allahu akbar!

menderas arus berkejar-kejaran
putar-balik antara bukit shafa dan marwah
meyakinkan diri akan penerimaan
sebelum tumpah menutup padang arafah yang ramah
allahu akbar!

meluber ke muzdalifah membanjiri
mina yang menyerah
allahu akbar!

lalu balik melimpah menggenangi ka'bah
dan menyatu dengan mata air zamzam
yang pemurah
allahu akbar!

di sini pun kerelaan ibrahim,
kepatuhan hajar, dan kepasrahan ismail
menguji kesayangan yang dikurbankan
bismillahi allahu akbar!

Baca Juga: Edaran Baru Menteri Agama tentang Sholat Idul Adha dan Kurban 2021

relakah sepenuh hati relakah?
relakan sepenuh hati relakan!
bismillahi allahu akbar!
kurelakan permataku semata wayang
bismillahi allahu akbar

adakah yang lebih tersayang
melebihi putera tersayang
adakah yang lebih berharga
melebihi nyawa
kecuali kasihnya yang menanti
di batas ketulusan?

hari ini pun
agaknya hingga kapan pun
kurban tetap tak seberapa
takbir tak seberapa
tahmid tak seberapa
tapi terimalah, tuhan!
bismillahi allahu akbar walillahil hamd.

***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Terkait

Terkini

x