Network
MANTRA PANDEGLANG - Artis cantik pemain film Eiffel I'm In Love kini diserang netizen terkait postingan yang diunggah di Instagram miliknya.
Salah satu netizen melakukan perundungan terhadap putri kecilnya yang bernama Claire Wibowo.
Sikap Shandy Aulia pun sontak membuatnya geram perihal komen netizen yang menghina anaknya.
Usut diusut oknum yang melakukan perundungan tersebut diketahui Shandy adalah seorang wanita berasal dari Manado dan berprofesi sebagai PNS.
Baca Juga: Cocok Jadi Referensi, ini Bacaan Teks Khutbah Jumat Terbaru 2021: Ketahui 3 Bentuk Sabar dalam Islam
Baca Juga: Resep Membuat Nugget dari Tahu, Sederhana dan Praktis
Dikutip mantrapandeglang.com dari acara kopi viral, pada Rabu 30 Juni 202, Ia menjadi bintang tamu di acara tersebut.
Menurutnya komen netizen yang satu ini dirasa berbeda dari komenan netizen lain, lantaran menyakiti anaknya semata wayangnya.
"Dia berani lantang mengeluarkan kata-kata yang tidak mendasar" ujar Shandy pada acara kopi viral.
Shandy menyebutkan bahwa oknum yang berprofesi sebagai perawat tersebut menghina anaknya dengan kata otak lemot, rambut jagung, kurang gizi.
Hingga Shandy mengatakan bahwa Ibunya Elsye Dopong melakukan pencarian terhadap oknum penghina cucunya, dan ia mendapatkan nomor WhatsApp si pelaku.
Dalam obrolan WhatsApp yang diunggah hingga beradu argumen sang Oma memberi kontak pelaku dengan sebutan 'musuh'.
Rupanya, oknum perawat tersebut bukannya minta maaf, malah balik menyerang sang Oma.
Respon dari Ibu pun begitu marah, tidak terima atas penghinaan kepada Claire selaku cucunya.
Sangat Shandy sayangkan, oknum tersebut berani mempertaruhkan profesi dan menurunkan reputasinya sebagai perawat.
Baca Juga: Biodata Para Pemain Drama China My Dear Guardian, Lengkap: Ada Johnny Huang, Li Qin dan Nie Zi Hao
dr Raissa Edwina seorang ahli gizi menjadi bintang tamu diacara kopi viral tersebut menanggapi perihal tanda anak yang kurang gizi menyangkut anak Shandy Aulia.
"bukan berarti kurus itu kurang gizi dan harus di lihat sesuai kurva who berada di ukuran berapa," ujar dokter
Shandy pun mengatakan bahwa segala sesuatu itu ada konsekuensinya. ***
